Brazil selidiki hadiah perhiasan Rp49 miliar untuk mantan presiden
7 Maret 2023 12:13 WIB
Arsip - Pantulan bendera Brasil di jendela yang pecah, setelah kerusuhan antidemokrasi yakni penyerbuan massa pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro di Istana Planalto, di Brasilia, Brasil, (9/1/2023). ANTARA FOTO/REUTERS/Ueslei Marcelino/aww.
Brazilia (ANTARA) - Pemerintah Brazil pada Senin (6/3) memerintahkan pihak kepolisian guna menyelidiki dugaan percobaan membawa masuk hadiah dari Arab Saudi senilai 3,2 juta dolar AS (Rp49,1 miliar) tanpa deklarasi pabean untuk mantan presiden Jair Bolsonaro.
Hadiah perhiasan untuk Bolsonaro dan istrinya Michelle yang terdiri dari kalung berlian, cincin, jam tangan, dan anting tersebut disita oleh petugas bea cukai Bandara Internasional Sao Paulo Oktober tahun lalu.
Perhiasan buatan Chopard dari Swiss itu ditemukan di sebuah ransel yang dibawa seorang ajudan pendamping menteri tambang dan energi Brazil saat itu, Bento Albuquerque, yang datang dari Riyadh.
Kedubes Arab Saudi belum memberikan komentar untuk menanggapi hal itu.
Presiden Luiz Inacio Lula da Silva menyerukan penyelidikan dilakukan walaupun Bolsonaro menafikan dirinya melakukan kesalahan apapun terkait kasus tersebut. Seorang menteri bahkan menyatakan kejadian tersebut adalah penyelundupan.
Penyelidikan tersebut akan menambah permasalahan hukum yang dihadapi Bolsonaro apabila ia kembali ke Brazil, selain di antaranya dugaan memicu protes dengan kekerasan setelah dirinya kalah dalam pemilu, serta mempertanyakan sistem pemilu elektronik Brazil pada pemilu tahun lalu.
Aturan Brazil menginstruksikan warganya membayar bea masuk yang besar apabila membawa barang atau hadiah bernilai lebih besar dari seribu dolar AS (Rp15,3 juta) ke negara tersebut.
Pengkritik Bolsonaro menyatakan bahwa semua hadiah untuk presiden adalah milik negara dan harus diserahkan kepada negara.
Sementara itu, Menteri Kehakiman Brazil Flavio Dino memerintahkan kepolisian federal untuk menyelidiki laporan media yang menyatakan tindakan tersebut merupakan usaha membawa hadiah kepada sang mantan presiden tanpa mengikuti prosedur sah, serta merupakan pelanggaran pidana.
Harian lokal Folha de S.Paulo pada Minggu (5/3) menyatakan bahwa ada paket hadiah kedua dari Saudi Arabia yang terdiri dari pulpen, kancing manset, sebuah cincin, dan rosario yang dibawa oleh rombongan Albuquerque dan tidak ditemukan petugas bea cukai.
Dinas Pendapatan Federal Brazil pada Senin juga menyatakan bahwa penyelidikan akan dijalankan guna memastikan prosedur sah diikuti saat paket aksesori kedua tersebut masuk Brazil. Lembaga itu juga menyatakan bahwa hadiah bagi presiden dan ibu negara adalah aset negara.
Dalam satu-satunya respon terbuka terkait kasus hadiah berlian tersebut, Bolsonaro menyatakan bahwa dia sedang "disalib" atas hadiah yang tidak pernah dia minta ataupun terima.
Sumber: Reuters
Baca juga: Bolsonaro dirawat di rumah sakit AS karena masalah usus
Baca juga: Bolsonaro sebut misinya memimpin Brazil belum rampung
Hadiah perhiasan untuk Bolsonaro dan istrinya Michelle yang terdiri dari kalung berlian, cincin, jam tangan, dan anting tersebut disita oleh petugas bea cukai Bandara Internasional Sao Paulo Oktober tahun lalu.
Perhiasan buatan Chopard dari Swiss itu ditemukan di sebuah ransel yang dibawa seorang ajudan pendamping menteri tambang dan energi Brazil saat itu, Bento Albuquerque, yang datang dari Riyadh.
Kedubes Arab Saudi belum memberikan komentar untuk menanggapi hal itu.
Presiden Luiz Inacio Lula da Silva menyerukan penyelidikan dilakukan walaupun Bolsonaro menafikan dirinya melakukan kesalahan apapun terkait kasus tersebut. Seorang menteri bahkan menyatakan kejadian tersebut adalah penyelundupan.
Penyelidikan tersebut akan menambah permasalahan hukum yang dihadapi Bolsonaro apabila ia kembali ke Brazil, selain di antaranya dugaan memicu protes dengan kekerasan setelah dirinya kalah dalam pemilu, serta mempertanyakan sistem pemilu elektronik Brazil pada pemilu tahun lalu.
Aturan Brazil menginstruksikan warganya membayar bea masuk yang besar apabila membawa barang atau hadiah bernilai lebih besar dari seribu dolar AS (Rp15,3 juta) ke negara tersebut.
Pengkritik Bolsonaro menyatakan bahwa semua hadiah untuk presiden adalah milik negara dan harus diserahkan kepada negara.
Sementara itu, Menteri Kehakiman Brazil Flavio Dino memerintahkan kepolisian federal untuk menyelidiki laporan media yang menyatakan tindakan tersebut merupakan usaha membawa hadiah kepada sang mantan presiden tanpa mengikuti prosedur sah, serta merupakan pelanggaran pidana.
Harian lokal Folha de S.Paulo pada Minggu (5/3) menyatakan bahwa ada paket hadiah kedua dari Saudi Arabia yang terdiri dari pulpen, kancing manset, sebuah cincin, dan rosario yang dibawa oleh rombongan Albuquerque dan tidak ditemukan petugas bea cukai.
Dinas Pendapatan Federal Brazil pada Senin juga menyatakan bahwa penyelidikan akan dijalankan guna memastikan prosedur sah diikuti saat paket aksesori kedua tersebut masuk Brazil. Lembaga itu juga menyatakan bahwa hadiah bagi presiden dan ibu negara adalah aset negara.
Dalam satu-satunya respon terbuka terkait kasus hadiah berlian tersebut, Bolsonaro menyatakan bahwa dia sedang "disalib" atas hadiah yang tidak pernah dia minta ataupun terima.
Sumber: Reuters
Baca juga: Bolsonaro dirawat di rumah sakit AS karena masalah usus
Baca juga: Bolsonaro sebut misinya memimpin Brazil belum rampung
Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: