Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Jepang Hayashi Yoshimasa membahas penguatan kerja sama dan investasi kedua negara, dalam Dialog Strategis ke-8 Indonesia-Jepang di Tokyo pada Senin.

Sebagai mitra dagang terbesar ketiga bagi Indonesia dengan total perdagangan bilateral melampaui angka sebelum pandemi pada 42 miliar dolar AS (Rp644 triliun), Retno menyebut jumlah tersebut masih jauh dibandingkan total perdagangan dengan negara Asia Timur lainnya.

“Karena itu, saya menekankan pentingnya kedua negara untuk segera menyelesaikan Protokol Amandemen dari Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), guna mengatasi hambatan perdagangan dan memperluas akses produk unggulan kedua negara,” tutur dia ketika menyampaikan pernyataan pers secara daring melalui akun YouTube Kemlu RI.

Menurut Retno, Jepang perlu bersikap lebih fleksibel terutama dalam isu penghapusan tarif produk tuna kaleng Indonesia, pengembangan sektor pekerja terampil dalam bidang pariwisata dan industri, serta 
relaksasi ketentuan khusus produk untuk kopi dan sorbitol, yaitu produk substitusi gula.

“Selain itu, saya juga mendorong perluasan komoditas ekspor buah tropis Indonesia,” sambung dia.

Baca juga: Wapres dorong perusahaan Jepang terus dukung peningkatan SDM Indonesia

Terkait investasi, selain masalah kualitas, investasi yang kompetitif disebut Retno akan sangat membantu upaya meningkatkan kerja sama investasi antara kedua negara.

Beberapa kerja sama potensial yang dibahas oleh kedua menteri adalah pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara di mana Jepang dapat memberikan dukungan finansial, tenaga ahli, dan transfer teknologi.

Dalam konteks kerja sama investasi, pekan lalu menteri perhubungan Indonesia juga baru saja bertemu dengan mitranya di Jepang.

Salah satu isu yang dibahas dalam sektor perhubungan adalah mengejar pemenuhan target kapasitas terminal mobil dengan 600.000 mobil per tahun pada 2024 dan juga pelabuhan kontainer dengan kapasitas 525.000 TEUs pada 2023 untuk Pelabuhan Patimban.

Pembahasan untuk pembangunan Pelabuhan Patimban fase kedua juga sedang dilakukan.

“Selain itu, saya juga sampaikan mengenai hasil pembahasan Menhub minggu lalu, yaitu kerja sama pembangunan MRT di mana saat ini sedang dilakukan proses bidding untuk MRT Paket Pekerjaan CP 205 yang akan berakhir waktu bidding-nya pada13 April 2023,” kata Retno.

Baca juga: Tokyo Marathon ajang pererat hubungan Indonesia-Jepang

Terkait dengan proyek MRT Jakarta East-West, saat ini sedang dilakukan finalisasi kajian untuk basic engineering design terhadap fase 1–1 dengan target selesai akhir 2023.

Saat ini, ADB dan JICA sedang melakukan kajian untuk menentukan kerangka institusi dan skema implementasi proyek.

Dialog Strategis ke-8 antara Indonesia-Jepang dilakukan kedua menteri luar negeri dan merupakan mekanisme bilateral tertinggi yang dilakukan secara reguler antara kedua negara.

Khusus tahun ini, Strategic Dialogue memiliki arti tersendiri karena bertepatan dengan perayaan 65 tahun hubungan Indonesia-Jepang, 50 tahun hubungan ASEAN-Jepang, serta bersamaan dengan Keketuaan Indonesia dalam ASEAN, dan juga Keketuaan Jepang dalam G7.

"Salah satu highlight pertemuan adalah kesepakatan untuk semakin memperkuat kemitraan strategis kedua negara agar cakupan kemitraan strategis kedua negara semakin luas dan menyeluruh,” pungkas Retno.

Baca juga: Produk dekorasi rumah Indonesia raup Rp36 miliar di pameran Tokyo