Pontianak (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kuching Malaysia kembali melaksanakan pelayanan kekonsuleran dan keimigrasian jemput bola bagi 373 pekerja migran Indonesia (PMI) di Ladang (perusahaan sawit) Samling Plantation Jelalong Bintulu di Sarawak pada akhir pekan.

"Kegiatan pelayanan kekonsuleran dan keimigrasian jemput bola seperti ini memang merupakan kegiatan rutin yang kami lakukan untuk mempermudah para WNI terutama para PMI kita dalam mendapatkan pelayanan seperti penggantian paspor atau penerbitan Surat Perjalanan Laksana Pasport (SPLP)," kata Konsul Jenderal RI Kuching Raden Sigit Witjaksono melalui keterangan tertulis di Kuching, Senin.

Sigit mengatakan, para PMI yang bekerja di ladang-ladang sawit biasanya tempat kerja jauh dari Kantor KJRI Kuching. Sehingga jika ingin mendapatkan penggantian paspor para PMI itu harus membuang waktu kerjanya hingga tiga sampai lima hari.

Belum lagi biaya perjalanan, makan dan penginapan yang pastinya akan cukup besar dikeluarkan. Tidak hanya itu, faktor keamanan mereka juga menjadi perhatian jika harus mengurus dan datang sendiri ke Kantor KJRI di Kuching, katanya.

Untuk itulah kami membantu mempermudah dengan melakukan pelayanan jemput bola pada waktu akhir pekan langsung mendatangi ke tempat-tempat atau ladang-ladang dimana para PMI kita ini bekerja, ucap Sigit.

Baca juga: KJRI Kuching sebut 314 WNI bermasalah dipulangkan dari Malaysia

Baca juga: KJRI Kuching dampingi pemulangan 200 WNI bermasalah dari Malaysia


Sementara itu, Staf Teknis Imigrasi KJRI Kuching, Ronny Fajar Purba memaparkan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan penggantian paspor PMI dan SPLP bagi PMI Undocumented di wilayah Bintulu Sarawak, Malaysia, itu dilakukan dalam dua hari.

"Di hari pertama pak Konjen bersama kami memberi pengarahan yaitu penguatan pengawasan keimigrasian dengan mengimbau kepada PMI yang masuk secara ilegal ke Malaysia. Apabila sudah diberikan SPLP agar kembali ke Indonesia sesuai prosedur, mengurus proses keimigrasian (dokumen keimigrasian dan ijin kerja) Sarawak Malaysia dan tidak mengajak saudaranya yang masih berada kampung untuk datang ke Sarawak Malaysia secara ilegal," ungkap Ronny.

Kegiatan pelayanan penerbitan paspor di luar kantor di Ladang Jelalong Perusahaan Timor Enterprise Sdn Bhd, Bintulu Sarawak, Malaysia, dengan rincian di hari pertama Sabtu (4/3) berjumlah 334 orang PMI. Dari 334 orang PMI itu laki-laki sebanyak 225 orang dan perempuan sebanyak 109 orang.

"Dari kegiatan itu dapat diketahui jumlah PMI yang melakukan penggantian paspor sebanyak 60 orang dan penerbitan SPLP sebanyak 274 orang," tutur Ronny.

Kemudian lanjutnya hari kedua Minggu (5/3) total PMI yang mendapatkan pelayanan keimigrasian itu berjumlah 39 orang. Mereka itu laki-laki sebanyak 29 orang dan perempuan sebanyak 10 orang. Dengan pelayanan sebanyak penggantian paspor untuk tiga orang PMI dan penerbitan SPLP itu sebanyak 36 orang.

Baca juga: KJRI Kuching antar kepulangan nelayan Natuna yang ditahan Malaysia

"Total keseluruhan layanan penggantian paspor adalah sejumlah 373 orang serta pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar dan baik," ujar Ronny.

Pada kegiatan ini para PMI yang diberikan layanan menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada KJRI Kuching serta Staf Teknis Imigrasi atas pelayanan yang diberikan dan menyampaikan bahwa pelayanan sangat memuaskan petugas KJRI ramah dan cepat.