Moskow (ANTARA) - Rubel stabil pada awal perdagangan Senin, melayang tidak jauh dari angka 76 terhadap dolar, dengan Kementerian Keuangan minggu ini bersiap untuk mengurangi penjualan mata uang asingnya, yang dapat menambah tekanan pada mata uang Rusia.

Pada pukul 07.46 GMT, rubel tidak berubah terhadap dolar diperdagangkan pada 75,66 dan telah kehilangan 0,3 persen menjadi diperdagangkan pada 80,48 versus euro. Rubel menguat 0,1 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan pada 10,91.

Mulai Selasa (7/3/2023), kementerian keuangan akan menurunkan penjualan valas hariannya menjadi 5,4 miliar rubel (71,38 juta dolar AS) untuk bulan mendatang, turun dari 8,9 miliar rubel per hari.

Rusia menjual yuan daripada mata uang negara-negara Barat yang disebutnya "tidak bersahabat", menggarisbawahi semakin pentingnya mata uang China dalam upaya Moskow untuk memastikan stabilitas ekonomi di tengah sanksi Barat atas konflik di Ukraina.

Pengurangan penjualan mata uang asing berarti berkurangnya dukungan untuk rubel, kata Dmitry Polevoy, kepala investasi di Locko-Invest.

"Tetapi harus diingat bahwa pajak yang lebih tinggi juga akan membutuhkan penjualan mata uang asing yang lebih tinggi oleh para eksportir, sehingga efek bersih pada nilai tukar tidak signifikan," kata Polevoy.

Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, turun 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 85,50 dolar AS per barel, tetapi masih mendekati level tertinggi dua minggu.

Indeks saham Rusia lebih tinggi, menyentuh tertinggi selama beberapa bulan. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel naik 0,6 persen menjadi diperdagangkan di 2.284,6 poin, setelah mencapai 2.291,86 poin pada pembukaan pasar, angka terkuat sejak 20 September 2022. Indeks RTS berdenominasi dolar naik 0,7 persen menjadi diperdagangkan pada 952,2 poin.

“Kami telah mencatat lebih dari satu kali bahwa akhir-akhir ini, tidak adanya kabar buruk sudah merupakan kabar baik,” kata Sinara Investment Bank dalam sebuah catatan.

"Jika minyak terus terapresiasi, maka di samping latar belakang geopolitik yang netral, pasar saham dapat menargetkan 2.300 poin minggu ini."

Baca juga: Rubel jatuh meski minyak menguat, karena permintaan valas meningkat
Baca juga: Rubel jatuh saat periode pajak berlalu, arus masuk valas lebih rendah