Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono optimistis nilai perdagangan Indonesia dan Korea Selatan dapat mencapai 100 miliar dolar AS pada 2020 dengan sejumlah kerja sama yang saat ini sudah disepakati maupun tengah dirintis oleh kedua negara.
"Saya berkeyakinan target 50 miliar dolar AS pada 2015 dan 100 miliar dolar AS pada 2020 akan tercapai," kata Presiden saat menyerahkan tanda jasa bintang Adipurna kepada Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak di Nusa Dua, Bali, Kamis petang.
Nilai perdagangan antara kedua negara tercatat sudah meningkat bermakna dalam beberapa tahun terakhir. Perdagangan Indonesia dan Korea Selatan yang tahun 2007 nilainya baru 11 miliar
dolar AS sudah meningkat menjadi 30 miliar dolar AS pada 2011.
Sementara tahun 2012, nilai total perdagangan kedua negara selama Januari-Agustus mencapai 18,5 miliar dolar AS dan Indonesia masih mencatat surplus 3,2 miliar dolar AS.
Menurut Kepala Negara, di bawah kepemimpinan Presiden Lee, terdapat 25 kesepakatan kerja sama antara kedua negara di berbagai bidang termasuk ekonomi, pendidikan, riset dan teknologi serta industri pertahanan. Kesepakatan kerja sama antara kedua negara diharapkan bisa mendorong peningkatan perdagangan.
Presiden Lee Myung-bak mengatakan saat ini salah satu kerja sama penting antara kedua negara adalah kerja sama di bidang industri pertahanan.
"Saya berkeyakinan pada masa mendatang produk yang akan kita hasilkan merupakan produk kelas dunia," ujarnya.
Sebelum acara penyerahan penghargaan, kedua pemimpin negara melakukan pertemuan bilateral dan menyaksikan penandatangan kerja sama kedua negara di bidang pengembangan kendaraan ramah lingkungan.
Kerja sama tersebut ditandatangani oleh Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi Korea Selatan, Huk Suk-ung.
(P008)
Indonesia-Korea targetkan nilai perdagangan 100 miliar dolar AS
8 November 2012 17:53 WIB
Aktivitas bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (19/4). (ANTARA/Prasetyo Utomo/ed/pd/11)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2012
Tags: