Mercedes-Benz mulai bangun pabrik daur ulang baterai
5 Maret 2023 14:18 WIB
Mesin di jalur perakitan baki baterai (dipotret) saat tur di pembukaan Pabrik Baterai kendaraan listrik Mercedes-Benz, satu dari tujuh lokasi yang memproduksi baterai untuk model Mercedes-EQ yang sepenuhnya listrik, di Woodstock, Alabama, AS, Selasa (15/3/2022). (ANTARA/REUTERS/Elijah Nouvelage/am)
Jakarta Raya (ANTARA) - Mercedes-Benz mulai membangun pabrik daur ulang baterai berkapasitas 2.500 ton dengan total produksi lebih dari 50.000 modul baterai yang berlokasi di Kuppenheim, Jerman bagian selatan.
Pembangunan tahap pertama pabrik daur ulang itu akan berlangsung pada Desember 2023, sedangkan bahan baku baterainya akan berasal dari komponen pengisian mobil listrik yang sudah tak terpakai.
"Kami mengirimkan sinyal penting dari kekuatan inovatif di Baden-Wurttemberg dan Jerman untuk elektro-mobilitas yang berkelanjutan," kata anggota dewan manajemen Mercedes-Benz Jörg Burzer, sebagaimana diwartakan Reuters, Sabtu (4/3).
Ia menjelaskan operasional baterai tidak akan bergantung sepenuhnya pada pasokan listrik, melainkan memanfaatkan tenaga surya dan sumber lain yang lebih ramah lingkungan.
“Ini sangat penting mengingat terbatasnya ketersediaan bahan baku dengan permintaan yang tinggi, seperti litium, kobalt, dan nikel,” ujar pejabat lingkungan, iklim, dan energi di Baden-Württemberg, Jerman, Thekla Walker.
Pabrik di Kuppenheim beroperasi secara netral CO2, menggunakan listrik tenaga matahari dan listrik hijau. Pembangunan pabrik itu merupakan bagian dari proyek riset sains yang didanai Kementerian Federal Ekonomi dan Perlindungan Iklim Jerman.
Baca juga: Mercedes-Benz Korea akan lebih perkuat jajaran kendaraan listrik
Baca juga: Ecobat akan Membangun Fasilitas Daur Ulang Baterai Ion-Litium Baru di Arizona
Baca juga: Toyota dan Redwood kerja sama daur ulang baterai EV
Baca juga: Think 20 dorong isu sampah baterai jadi pembahasan global
Pembangunan tahap pertama pabrik daur ulang itu akan berlangsung pada Desember 2023, sedangkan bahan baku baterainya akan berasal dari komponen pengisian mobil listrik yang sudah tak terpakai.
"Kami mengirimkan sinyal penting dari kekuatan inovatif di Baden-Wurttemberg dan Jerman untuk elektro-mobilitas yang berkelanjutan," kata anggota dewan manajemen Mercedes-Benz Jörg Burzer, sebagaimana diwartakan Reuters, Sabtu (4/3).
Ia menjelaskan operasional baterai tidak akan bergantung sepenuhnya pada pasokan listrik, melainkan memanfaatkan tenaga surya dan sumber lain yang lebih ramah lingkungan.
“Ini sangat penting mengingat terbatasnya ketersediaan bahan baku dengan permintaan yang tinggi, seperti litium, kobalt, dan nikel,” ujar pejabat lingkungan, iklim, dan energi di Baden-Württemberg, Jerman, Thekla Walker.
Pabrik di Kuppenheim beroperasi secara netral CO2, menggunakan listrik tenaga matahari dan listrik hijau. Pembangunan pabrik itu merupakan bagian dari proyek riset sains yang didanai Kementerian Federal Ekonomi dan Perlindungan Iklim Jerman.
Baca juga: Mercedes-Benz Korea akan lebih perkuat jajaran kendaraan listrik
Baca juga: Ecobat akan Membangun Fasilitas Daur Ulang Baterai Ion-Litium Baru di Arizona
Baca juga: Toyota dan Redwood kerja sama daur ulang baterai EV
Baca juga: Think 20 dorong isu sampah baterai jadi pembahasan global
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023
Tags: