Jakarta (ANTARA) - VinFast resmi mengaspal di Amerika Serikat (AS) setelah pabrikan asal Vietnam itu melakukan pengiriman tahap pertama sebanyak 45 unit untuk pelanggan di AS.

Reuters pada Sabtu (4/3) mewartakan, pengiriman itu merupakan tahap pertama setelah mereka gagal menuntaskan pengiriman 999 unit mobil ke California pada November tahun lalu.

Sebelumnya, perusahaan itu menuai kritik dari pelanggan di AS lantaran spesifikasi baterai mobil VF8 yang tidak sesuai dengan pesanan awal.

Menyikapi hal itu, perusahaan kemudian memberikan opsi sewa baterai kepada pelanggan dengan harga yang telah dipangkas hingga 50 persen.

Mobil berjenis crossover listrik itu diketahui memiliki daya jelajah sejauh 333 kilometer, dan jarak tempuhnya bisa lebih jauh apabila konsumen menyewa baterai secara terpisah melalui perusahaan lain.

Perusahaan Vietnam itu mendapatkan subsidi kendaraan listrik sebesar 7.500 dolar AS untuk satu unit mobil berkat program insentif Presiden Joe Biden.

VinFast telah memiliki pelanggan dari sejumlah diler di AS serta perusahaan mobilitas Autonomy yang memesan 2.500 unit mobil VinFast.

Untuk memaksimalkan pangsa pasar di AS, VinFast dikabarkan sedang menunggu persetujuan regulator AS untuk membangun pabrik senilai 4 miliar dolar AS di Carolina Utara, demikian Reuters.


Baca juga: VinFast tarik 2.781 model VF8 di pasar domestik

Baca juga: VinFast dapat lampu hijau bangun pabrik di AS

Baca juga: VinFast siapkan strategi baru saingi Tesla