Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Subardi memastikan penyelesaian pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dan Tol Yogyakarta-Solo sesuai target.

"Ini jadi perhatian khusus Komisi VI, harus ada target waktu, anggaran, dan tepat waktu penyelesaiannya. Tentu jika ada persoalan dan kendala, baik itu kendala wilayahnya atau persoalan yang lain tentu akan kami bantu selesaikan," ujar Subardi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Dalam pembangunan ruas Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dan Yogyakarta-Solo, legislator itu juga mengusulkan agar adanya konektivitas tempat istirahat dan pelayanan dengan usaha mikro kecil menengah (UMKM) masyarakat sekitar.

"Harus ada slot atau ruang kepada UMKM lokal itu, agar bisa mempertahankan kehidupan mereka dengan bisnis UMKM-nya. Jangan sampai dibangun jalan tol masyarakat jadi kehilangan pasarnya," katanya pula.

Terkait persoalan pembebasan lahan, di mana karakter wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berbeda dengan karakter wilayah di provinsi lainnya. Pasalnya di DIY tidak ada kepemilikan tanah negara, melainkan tanah milik desa atau milik kesultanan. Pengelolaan hak pakainya diberikan kepada desa atau untuk tujuan proses administrasi pada pemerintahan.

"Ketika tanah itu mau digunakan untuk pembangunan jalan tol tentu harus ada proses administrasi yang diselesaikan, dalam hal ini harus ada keterlibatan keraton atau kesultanan. Ini yang harus dirumuskan, walaupun kita sudah ada payung hukumnya, yakni Peraturan Menteri Agraria yang menyangkut soal tanah, mudah-mudahan kalau persoalan ini nanti bisa dilacak, bisa tuntas, harusnya tidak jadi sebuah masalah," ujar Subardi.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tengah melaksanakan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo untuk meningkatkan konektivitas dan mengurai kemacetan di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan tol ini merupakan proyek super prioritas untuk meningkatkan konektivitas kawasan segitiga emas Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang).

Tol tersebut diharapkan dapat meningkatkan ekonomi regional Jawa Tengah dan Yogyakarta, mengingat Pulau Jawa merupakan pulau dengan kontribusi PDB terbesar di Tanah Air.

Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo sepanjang 96,57 km terdiri dari 3 seksi, yakni seksi 1 paket 1.1 ruas Kartasura-Klaten 22,3 km, seksi 1 paket 1.2 ruas Klaten-Purwomartani 20,08 km, seksi 2 paket 2.1 ruas Purwomartani-Monjali 9,43 km, seksi 2 paket 2.2 ruas Monjali-Gamping 14 km, seksi 3 paket 3.1 ruas Gamping-Wates 17,45 km, dan seksi 3 paket 3.2 ruas Wates-Purworejo 13,32 km.

Saat ini tengah dilakukan pembebasan lahan dan pekerjaan konstruksi pada seksi 1.
Baca juga: Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen resmi dimulai
Baca juga: Menteri PUPR: Jalan tol Bawen-Yogkakarta tak akan kepras bukit