Pangkalpinang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin menyatakan keberadaan Program Studi Kedokteran Universitas Bangka Belitung (UBB), dapat mengatasi kekurangan tenaga medis di rumah sakit di provinsi setempat.

"Mari kita promosikan agar anak-anak Babel yang mengisi Prodi Kedokteran di UBB ini," kata Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, Jumat.

Ia menyatakan kekurangan tenaga medis hingga saat ini masih menjadi masalah di rumah sakit di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yakni sekitar 1 banding 3.000, sehingga mempengaruhi pelayanan kesehatan masyarakat yang kurang optimal.

Baca juga: Rintisan Fakultas Kedokteran UBB disetujui Kemendikbudristek

"Masih banyak kurangnya, inilah salah satu upaya kita untuk mendorong peningkatan tenaga medis. Jadi, kesempatan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya agar upaya menjadikan Provinsi Bangka Belitung ini bukan hanya sekedar satu titik di perairan Nusantara," katanya.

Rektor UBB, Prof. Dr. Ibrahim S.Fil., M.Si. menyampaikan bahwa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter UBB rencananya membuka penerimaan mahasiswa baru 2023 melalui jalur SNBT (Seleksi Nasional Berbasis Tes) dan SMM-PTN Barat jalur Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri).

"Kuota kita 40 mahasiswa, 28 dari SNBT dan 12 dari SMM-PTN Barat. Perkuliahan dimulai Agustus 2023 di Kampus UBB Pangkalpinang," katanya.

Baca juga: Gubernur Babel dukung pendirian Fakultas Kedokteran UBB

Baca juga: Universitas Bangka Belitung siapkan tujuh program studi baru


Menurut dia, untuk menciptakan SDM yang unggul, diharapkan dukungan masyarakat serta memastikan penerimaan mahasiswa dilakukan secara transparan, objektif dan akuntabel.

"Kami mendorong adanya kerja sama beasiswa dari Pemprov, Pemkab dan Pemkot yang ada di wilayah Kepulauan Babel serta melakukan pendampingan khusus terhadap calon mahasiswa sejak dini," katanya.