Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tidak merasa masa kampanye 75 hari sebagai kendala, bahkan menyatakan bahwa partainya siap bila durasi kampanye hanya 2 minggu.

"Seorang pemimpin tidak ditentukan selama 75 hari kampanye. Kampanye 2 minggu pun PDI Perjuangan siap," ucap Hasto kepada wartawan di Gedung Sekolah Partai PDI Perjuangan, Jakarta Selatan, Kamis.

Hasto menjelaskan bahwa partailah yang bertanggung jawab terhadap calon yang diusung. Selain itu, partai pula yang bertanggung jawab dalam menyosialisasikan ideologi partai dengan berbagai platform yang dimiliki.

"Partai yang bertanggung jawab. Jadi, partai dengan ideologinya, dengan platformnya, dengan sejarahnya, dengan komitmen masa depan, itu yang bertanggung jawab terhadap calon presiden yang diusungnya," ucap Hasto.

Tanggung jawab ini, kata Hasto, tidak hanya berlaku pada saat deklarasi calon presiden. PDI Perjuangan sebagai contoh bentuk tanggung jawab partai terhadap presiden yang diusung.

"PDI Perjuangan melakukan evaluasi apakah selama kepemimpinan Pak Jokowi, wong cilik betul-betul diperhatikan? Ternyata dengan kartu sehat, kemudian kartu pendidikan, itu rakyat mendapatkan suatu ruang untuk meningkatkan kehidupannya yang lebih baik," kata Hasto.

Dengan demikian, Hasto menunjukkan bahwa PDI Perjuangan sama sekali tidak keberatan dengan durasi kampanye yang dipangkas dari 6 bulan 3 minggu pada Pemilu 2019 menjadi 75 hari atau 2,5 bulan pada Pemilu 2024.

Baca juga: Rumah Demokrasi dukung perpu sinkronkan pemilihan serentak 2024
Baca juga: DPR-KPU sepakati durasi masa kampanye 75 hari