Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh melalui Dinas Peternakan menyatakan terus memperketat lalu lintas unggas, baik yang masuk maupun keluar provinsi ujung barat Indonesia tersebut guna mencegah penularan flu burung.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Aceh Zalsufran di Banda Aceh, Kamis, mengatakan pihaknya menyediakan cek poin perbatasan Aceh dengan Sumatera Utara. Cek poin tersebut bertugas memeriksa setiap unggas yang keluar masuk provinsi tersebut.

"Walaupun sampai saat ini belum ada penularan flu burung di Aceh, pengetatan tersebut sebagai upaya pencegahan. Pencegahan lebih baik ketimbang nanti terjadi penularan," kata Zalsufran.

Setiap unggas yang keluar masuk di cek poin perbatasan, kata Zalsufran, akan disemprot dengan disinfektan. Penyemprotan disinfektan tersebut berdasarkan surat edaran Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.

Tidak hanya di cek poin perbatasan, kata Zalsufran, penyemprotan disinfektan juga dilakukan di sejumlah kandang unggas. Penyemprotan disinfektan tersebut merupakan langkah antisipasi menyusul ditemukan flu burung di beberapa negara.

"Di Aceh belum ada kasus. Kami berharap jangan sampai ada kasus flu burung di Aceh. Jadi, kami lakukan pencegahan dengan penyemprotan disinfektan, baik di kandang maupun di perbatasan," kata Zalsufran.

Zalsufran mengimbau masyarakat, khususnya peternak unggas tidak perlu resah terhadap flu burung. Pencegahan bisa dilakukan dengan memperhatikan kebersihan kandang serta menjaga kesehatan unggas.

"Kami juga mengajak pemerintah kabupaten kota di Aceh ikut melakukan antisipasi dengan melakukan penyemprotan disinfektan pada kandang unggas serta memperketat lalu lintas unggas. Lebih baik mencegah, dari pada nanti menjadi wabah," kata Zalsufran.