Markas PBB (ANTARA) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Dana Kemanusiaan Lebanon telah mengalokasikan dana sebesar 9,5 juta dolar AS (sekitar Rp145,2 miliar) untuk mencegah penyebaran kolera di Lebanon, menurut juru bicara PBB pada Rabu (1/3).

Stephane Dujarric, kepala juru bicara untuk Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres, mengatakan bahwa dana dari Dana Tanggap Darurat Pusat PBB dan dana kemanusiaan organisasi nonpemerintah itu dimaksudkan untuk menyasar lebih dari 1,5 juta orang di seluruh Lebanon, termasuk para pengungsi dari Suriah dan Palestina.

"Tim PBB di Lebanon, yang dipimpin oleh Koordinator Residen dan Kemanusiaan PBB Imran Riza, bekerja sama dengan pihak berwenang dan para mitra untuk memerangi penyebaran kolera di negara yang juga dilanda krisis ekonomi dan keuangan yang parah itu," sebut Dujarric.

"Terdapat lebih dari 6.500 kasus dugaan dan terkonfirmasi kolera serta 23 kematian terkait sejak kasus pertama dilaporkan lima bulan lalu," katanya.

Dia mengatakan bahwa hingga 15 Februari, dengan dukungan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kelompok Koordinasi Internasional (International Coordination Group), sebanyak 1,1 juta vaksin oral untuk kolera telah diberikan.

Kampanye vaksinasi yang dimulai pada pertengahan November 2022 itu memiliki tingkat cakupan lebih dari 90 persen per akhir tahun lalu, katanya.

Lebanon sedang mengalami krisis ekonomi dan keuangan, yang dimulai pada 2019 dan telah membuat lebih dari 80 persen populasi di negara itu jatuh miskin.