Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono memastikan banjir yang terjadi di sejumlah lokasi di Ibu Kota akibat hujan deras sudah jauh berkurang.
"Beberapa hari ini, DKI Jakarta diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi. Intensitas hujan yang cukup tinggi tersebut menyebabkan genangan masih ada. Namun, berdasarkan data Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI, jumlah genangan terpantau sudah jauh berkurang," kata Joko dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Joko yang pada hari Rabu (1/3) meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, menyebut titik banjir di Jakarta mengalami penurunan signifikan yakni hanya dua RT yang tergenang meski hujan cukup deras, dibandingkan pada Senin (27/2) dengan 105 RT yang tergenang.
"Kita semua merasakan bahwa sepuluh hari belakangan ini, hampir tiap hari hujan. Kita lihat dengan curah hujan yang sedemikian tinggi, namun kondisi Pintu Air Manggarai masih di bawah normal. Artinya, program penanggulangan atau mengatasi banjir bisa kita katakan berhasil," ujar Joko.
Keberhasilan penanganan banjir di Jakarta, menurut Joko, juga dikarenakan salah satu prioritas Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah menyelesaikan permasalahan banjir di Ibu Kota.
"Sesuai dengan program kerja Pj Gubernur, salah satunya mengatasi banjir secara terus menerus. Ini juga berkat arahan dan perintah dari Pj Gubernur yang memang tidak banyak bicara, tetapi terus bekerja di lapangan. Kita diminta untuk secara bersama-sama dengan beliau, bekerja terus menerus menangani banjir," tutur Joko.
Salah satu arahan Heru Budi dalam mengatasi banjir di wilayah DKI Jakarta, kata Joko, adalah membersihkan saluran air untuk memperlancar aliran air hujan, sehingga genangan bisa lebih cepat surut, karena itu, salah satu tolak ukur genangan harus surut dalam waktu enam jam tetap diberlakukan.
Ia mengapresiasi langkah pemerintah pusat yang bekerja cepat membantu penanganan banjir di Jakarta dengan membangun Waduk Ciawi dan Sukamahi.
Pemprov DKI juga terus melakukan normalisasi Kali Ciliwung dan mengeruk sungai-sungai melalui program gerebek lumpur, agar semakin besar daya tampung air saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Maka, kata Joko, jangan heran jika dalam waktu dekat banjir di DKI Jakarta dapat teratasi dengan baik.
"Bahkan saat ini juga hampir tidak ada lagi wilayah di Kota Jakarta yang tergenang air saat hujan deras, di mana kalaupun ada genangan, itu karena hujan turun dengan intensitas sangat tinggi, namun akan cepat surut kembali," ucap Joko.
Kecepatan penanganan banjir, dijelaskan Joko, dapat dilihat dari hasil ketuntasan tindak lanjut laporan tentang genangan banjir masyarakat yang sampai Februari 2023 mencapai 95,1 persen dalam platform Cepat Respon Masyarakat (CRM) yang mengintegrasikan 13 kanal aduan.
Joko juga menekankan keberhasilan Pemprov DKI dalam mengatasi permasalahan banjir juga dikarenakan ada partisipasi masyarakat yang semakin tinggi untuk tidak membuang sampah di sungai maupun di saluran-saluran air.
"Saya berharap, kesadaran ini semakin hari semakin meningkat, sehingga upaya kita di dalam menangani atau mengatasi banjir bisa lebih baik dari waktu ke waktu," tutur Joko menambahkan.
Baca juga: Sebagian Jakarta diguyur hujan sepanjang Kamis dengan potensi banjir
Baca juga: DKI tetap gunakan patokan banjir surut dalam enam jam
Baca juga: Anggota DPRD DKI minta normalisasi dipercepat agar banjir tak meluas
"Beberapa hari ini, DKI Jakarta diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi. Intensitas hujan yang cukup tinggi tersebut menyebabkan genangan masih ada. Namun, berdasarkan data Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI, jumlah genangan terpantau sudah jauh berkurang," kata Joko dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Joko yang pada hari Rabu (1/3) meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, menyebut titik banjir di Jakarta mengalami penurunan signifikan yakni hanya dua RT yang tergenang meski hujan cukup deras, dibandingkan pada Senin (27/2) dengan 105 RT yang tergenang.
"Kita semua merasakan bahwa sepuluh hari belakangan ini, hampir tiap hari hujan. Kita lihat dengan curah hujan yang sedemikian tinggi, namun kondisi Pintu Air Manggarai masih di bawah normal. Artinya, program penanggulangan atau mengatasi banjir bisa kita katakan berhasil," ujar Joko.
Keberhasilan penanganan banjir di Jakarta, menurut Joko, juga dikarenakan salah satu prioritas Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah menyelesaikan permasalahan banjir di Ibu Kota.
"Sesuai dengan program kerja Pj Gubernur, salah satunya mengatasi banjir secara terus menerus. Ini juga berkat arahan dan perintah dari Pj Gubernur yang memang tidak banyak bicara, tetapi terus bekerja di lapangan. Kita diminta untuk secara bersama-sama dengan beliau, bekerja terus menerus menangani banjir," tutur Joko.
Salah satu arahan Heru Budi dalam mengatasi banjir di wilayah DKI Jakarta, kata Joko, adalah membersihkan saluran air untuk memperlancar aliran air hujan, sehingga genangan bisa lebih cepat surut, karena itu, salah satu tolak ukur genangan harus surut dalam waktu enam jam tetap diberlakukan.
Ia mengapresiasi langkah pemerintah pusat yang bekerja cepat membantu penanganan banjir di Jakarta dengan membangun Waduk Ciawi dan Sukamahi.
Pemprov DKI juga terus melakukan normalisasi Kali Ciliwung dan mengeruk sungai-sungai melalui program gerebek lumpur, agar semakin besar daya tampung air saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Maka, kata Joko, jangan heran jika dalam waktu dekat banjir di DKI Jakarta dapat teratasi dengan baik.
"Bahkan saat ini juga hampir tidak ada lagi wilayah di Kota Jakarta yang tergenang air saat hujan deras, di mana kalaupun ada genangan, itu karena hujan turun dengan intensitas sangat tinggi, namun akan cepat surut kembali," ucap Joko.
Kecepatan penanganan banjir, dijelaskan Joko, dapat dilihat dari hasil ketuntasan tindak lanjut laporan tentang genangan banjir masyarakat yang sampai Februari 2023 mencapai 95,1 persen dalam platform Cepat Respon Masyarakat (CRM) yang mengintegrasikan 13 kanal aduan.
Joko juga menekankan keberhasilan Pemprov DKI dalam mengatasi permasalahan banjir juga dikarenakan ada partisipasi masyarakat yang semakin tinggi untuk tidak membuang sampah di sungai maupun di saluran-saluran air.
"Saya berharap, kesadaran ini semakin hari semakin meningkat, sehingga upaya kita di dalam menangani atau mengatasi banjir bisa lebih baik dari waktu ke waktu," tutur Joko menambahkan.
Baca juga: Sebagian Jakarta diguyur hujan sepanjang Kamis dengan potensi banjir
Baca juga: DKI tetap gunakan patokan banjir surut dalam enam jam
Baca juga: Anggota DPRD DKI minta normalisasi dipercepat agar banjir tak meluas