Tokyo (ANTARA) - Perusahaan-perusahaan Jepang meningkatkan belanja untuk pabrik dan peralatan selama tujuh kuartal berturut-turut dalam tiga bulan terakhir tahun 2022, data yang dirilis pada Kamis menunjukkan, menawarkan bantuan kepada pembuat kebijakan dengan mengandalkan pemulihan yang didorong oleh permintaan swasta dari COVID-19.

Data Kementerian Keuangan (MoF) yang dirilis pada Kamis menunjukkan perusahaan-perusahaan Jepang menaikkan belanja modal pada Oktober-Desember sebesar 7,7 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Ini adalah kuartal ketujuh berturut-turut dari kenaikan tahunan.

Data tersebut digunakan untuk menghitung angka produk domestik bruto (PDB) yang direvisi yang akan dirilis pada 9 Maret. Perkiraan awal menunjukkan ekonomi Jepang pulih 0,6 persen secara tahunan pada kuartal keempat.

Baca juga: Vokasi UMM berangkatkan 112 peserta TC bekerja di Jepang

Pertumbuhan PDB yang lebih lemah dari perkiraan disebabkan oleh penurunan belanja modal, menimbulkan keraguan apakah ekonomi nomor tiga dunia itu dapat kembali tumbuh melalui investasi sektor swasta dan kenaikan upah yang pada gilirannya akan mendorong konsumsi.

Belanja modal kuartal-ke-kuartal yang disesuaikan secara musiman naik 0,5 persen, data menunjukkan.

Data juga menunjukkan laba perusahaan sekarang turun 2,8 persen pada kuartal terakhir, turun untuk pertama kalinya dalam delapan kuartal, mencapai 22,3768 triliun yen.

Penjualan semua perusahaan naik 6,1 persen pada Oktober-Desember dari tahun sebelumnya, naik selama tujuh kuartal berturut-turut.

Baca juga: 10 perusahaan Jepang buka lowongan kerja di Jawa Barat