London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih tinggi pada perdagangan Rabu waktu setempat (1/3/2023), berbalik menguat dari kerugian sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terkerek 0,494 persen atau 38,65 poin menjadi menetap di 7.914,93 poin.

Indeks FTSE 100 terpangkas 0,74 persen atau 58,83 poin menjadi 7.876,28 poin pada Selasa (28/2/2023), setelah naik 0,72 persen atau 56,45 poin menjadi 7.935,11 poin pada Senin (27/2/2023), dan tergerus 0,37 persen atau 29,06 poin menjadi 7.878,66 poin pada Jumat (24/2/2023).

Rio Tinto PLC, sebuah perusahaan pertambangan internasional yang berfokus pada pertambangan aluminium, borat, tembaga, emas, bijih besi, timah, perak, timah, uranium dan seng melonjak 4,55 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Baca juga: Saham Inggris dibuka menguat, data China angkat penambang dan energi

Diikuti oleh saham perusahaan yang memiliki dan mengoperasikan tambang tembaga di Chile dan melakukan kegiatan eksplorasi di Chile dan Peru, Antofagasta PLC terangkat 4,20 persen; serta perusahaan pertambangan yang bergerak dalam bidang eksplorasi, pengembangan, produksi, dan pengolahan BHP Group Limited bertambah 3,92 persen.

Sementara itu, Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Disusul oleh saham perusahaan properti dan pengembang perumahan Inggris Persimmon PLC yang anjlok 12,05 persen; serta salah satu perusahaan pengembang properti residensial terbesar di Inggris Raya yang beroperasi di Inggris, Wales, dan Skotlandia, Barratt Developments PLC tergelincir 4,18 persen.