Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai bahwa Program Kartu Prakerja menjadi pengungkit angkatan kerja di Indonesia untuk dapat bersaing di dunia kerja.

"Wajah-wajah gembira mereka harus terus jadi penyemangat. Kartu Prakerja punya implikasi besar di luar prediksi kita. Keterampilan meningkat, literasi meningkat, dan banyak hal positif lain," ujar Moeldoko dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Oleh karena itu, ia meminta tim Prakerja memelihara semangat tinggi untuk terus memperjuangkan nasib anak-anak muda Indonesia yang tengah galau, limbung, dan skeptis menghadapi tantangan dunia kerja.

"Jangan kendor. Karya Anda dalam membangun bangsa sangat membanggakan. Prakerja membuktikan negara hadir di antara keterbatasan, lintas generasi, dan di semua segmen masyarakat," kata Moeldoko saat berdiskusi dengan pimpinan dan staf Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja.

Dalam kesempatan itu, Moeldoko yang juga Wakil Ketua Komisi Cipta Kerja mengatakan, kunci perubahan pelayanan publik ada dua, yakni melalui peningkatan platform digital dan mengubah mental model lama.

Baca juga: Menko Airlangga buka pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 48
Baca juga: Bukalapak Fasilitasi Pembelian Kelas Pelatihan Kartu Prakerja Skema Normal


Dengan digital, lanjut dia, semua proses pelayanan bisa berlangsung secara cepat dan transparan. Selain itu, perubahan juga harus dilakukan dengan menggempur budaya kerja lama diganti model-model baru.

"Terbukti, survei Poltracking menyatakan Prakerja sebagai program pemerintah nomor empat yang paling dirasa manfaatnya oleh masyarakat," tuturnya.

Menurutnya, masuknya Prakerja di urutan keempat adalah inovasi paten, mengingat usia program ini yang masih baru.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Purbasari berharap dukungan Moeldoko agar Prakerja bisa menjadi trendsetter bagi program pemerintah berskala besar dari kementerian dan lembaga lain.

"Misalnya, dalam mendesain situs program. Prakerja menunjukkan bahwa bukan hal tabu menampilkan website yang user friendly dan penggunaan bahasa yang juga sederhana bagi penggunanya sehingga mudah dipahami oleh peserta," kata Denni.

Baca juga: UNESCO: Digital dalam Prakerja bawa perubahan tingkatkan pembelajaran Baca juga: Menperin: Balai pelatihan siap dukung program Kartu Prakerja luring