Bamsoet hargai keputusan Sri Mulyani untuk bubarkan klub moge DJP
28 Februari 2023 20:41 WIB
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat Bambang Soesatyo (Bamsoet) menghargai keputusan Menteri Keuangan Sri Mulyani membubarkan klub motor gede (moge) 'Blasting Rijder DJP' saat ditemui wartawan di Jakarta Utara, Selasa (28/2/2023). ANTARA/Abdu Faisal
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat Bambang Soesatyo (Bamsoet) menghargai keputusan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membubarkan klub motor gede (moge) 'Blasting Rijder DJP' agar jangan sampai masyarakat mengaitkan hobi itu dengan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
"Itu kan untuk internal Kementerian Keuangan, yaitu Direktorat Jenderal Pajak," kata Bamsoet kepada wartawan di Jakarta Utara, Selasa.
Menurut Bamsoet, tidak ada yang menghambat hobi moge untuk digeluti, jika itu adalah dari hasil usaha sendiri.
"Jadi silakan yang punya hobi jangan terhambat, yang penting dari hasil usaha sendiri," kata Bamsoet.
Bamsoet menilai seseorang menggeluti hobi karena ingin membuat hidup berjalan seimbang. Sehingga Ketua MPR RI itu berharap ke depan seseorang tidak boleh sembarangan melarang orang lain menggeluti hobi.
"Ibu Sri Mulyani hobi naik sepeda, ya monggo naik sepeda. Siapa main golf, monggo. Kami-kami hobi otomotif, motor, mobil, ya itu adalah hobi kami," ujar Bamsoet.
Sebelumnya, ramai diperbincangkan warganet di media sosial soal Menteri Keuangan Sri Mulyani yang melarang hobi motor gede (moge) pegawai Direktorat Jenderal Pajak.
Hal itu setelah Sri Mulyani melalui akun media sosialnya @smindrawati meminta pembubaran klub bernama Blasting Rijder DJP yang terungkap ke publik usai sebuah foto Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo tengah mengendarai moge beredar di media sosial.
Menurut Sri, beredarnya foto Dirjen Pajak Suryo Utomo bersama para pegawai pajak tengah menaiki motor gede alias moge bareng klub Blasting Rijder DJP telah menimbulkan kemarahan masyarakat.
"Kalau anda keliatan mewah bukannya anda keliatan keren, malah rakyat marah, dan anda dalam posisi defensif," kata Sri Mulyani dalam acara Economic Outlook 2023, Selasa.
Adapun kekayaan pejabat pajak menjadi sorotan setelah kasus penganiayaan putra petinggi GP Ansor David Ozora oleh Mario Dandy Satriyo, yang merupakan anak pegawai DJP Jakarta Selatan Rafael Alun Trisambodo, mencuat.
Masyarakat menyoroti aktivitas anak pejabat pajak itu yang kerap dipamerkan bergelimang harta di media sosial.
Baca juga: Jubir: Pegawai Kemenkeu telat sampaikan LHKPN akan jadi perhatian
Baca juga: Sri Mulyani minta klub "moge" Ditjen Pajak dibubarkan
Baca juga: Sri Mulyani imbau masyarakat tetap bayar pajak dan lapor SPT
"Itu kan untuk internal Kementerian Keuangan, yaitu Direktorat Jenderal Pajak," kata Bamsoet kepada wartawan di Jakarta Utara, Selasa.
Menurut Bamsoet, tidak ada yang menghambat hobi moge untuk digeluti, jika itu adalah dari hasil usaha sendiri.
"Jadi silakan yang punya hobi jangan terhambat, yang penting dari hasil usaha sendiri," kata Bamsoet.
Bamsoet menilai seseorang menggeluti hobi karena ingin membuat hidup berjalan seimbang. Sehingga Ketua MPR RI itu berharap ke depan seseorang tidak boleh sembarangan melarang orang lain menggeluti hobi.
"Ibu Sri Mulyani hobi naik sepeda, ya monggo naik sepeda. Siapa main golf, monggo. Kami-kami hobi otomotif, motor, mobil, ya itu adalah hobi kami," ujar Bamsoet.
Sebelumnya, ramai diperbincangkan warganet di media sosial soal Menteri Keuangan Sri Mulyani yang melarang hobi motor gede (moge) pegawai Direktorat Jenderal Pajak.
Hal itu setelah Sri Mulyani melalui akun media sosialnya @smindrawati meminta pembubaran klub bernama Blasting Rijder DJP yang terungkap ke publik usai sebuah foto Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo tengah mengendarai moge beredar di media sosial.
Menurut Sri, beredarnya foto Dirjen Pajak Suryo Utomo bersama para pegawai pajak tengah menaiki motor gede alias moge bareng klub Blasting Rijder DJP telah menimbulkan kemarahan masyarakat.
"Kalau anda keliatan mewah bukannya anda keliatan keren, malah rakyat marah, dan anda dalam posisi defensif," kata Sri Mulyani dalam acara Economic Outlook 2023, Selasa.
Adapun kekayaan pejabat pajak menjadi sorotan setelah kasus penganiayaan putra petinggi GP Ansor David Ozora oleh Mario Dandy Satriyo, yang merupakan anak pegawai DJP Jakarta Selatan Rafael Alun Trisambodo, mencuat.
Masyarakat menyoroti aktivitas anak pejabat pajak itu yang kerap dipamerkan bergelimang harta di media sosial.
Baca juga: Jubir: Pegawai Kemenkeu telat sampaikan LHKPN akan jadi perhatian
Baca juga: Sri Mulyani minta klub "moge" Ditjen Pajak dibubarkan
Baca juga: Sri Mulyani imbau masyarakat tetap bayar pajak dan lapor SPT
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023
Tags: