Kemendikbudristek gandeng Dharma Wanita Persatuan tingkatkan literasi
28 Februari 2023 20:06 WIB
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim bersama Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan Franka Makarim di Jakarta, Selasa (28/2/2023). (ANTARA/HO-Kemendikbudristek)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim bersama Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan (DWP) Franka Makarim menandatangani nota kesepahaman tentang peningkatan literasi nasional.
Menteri Nadiem mengharapkan melalui kolaborasi antara DWP dan Kemendikbudristek maka Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang dikoordinasikan dapat berjalan lebih optimal.
“Meningkatkan literasi bangsa perlu dibingkai dalam sebuah gerakan nasional yang terintegrasi, tidak parsial, sendiri-sendiri atau ditentukan oleh kelompok tertentu,” katanya di Jakarta, Selasa.
Gerakan Literasi Nasional salah satu program Kemendikbudristek yang dilaksanakan dari level keluarga hingga sekolah dan masyarakat di seluruh Indonesia.
Ketua Umum DWP Franka Makarim menuturkan GLN tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga semua masyarakat, termasuk organisasi perempuan, seperti DWP yang beranggotakan para istri aparatur sipil negara (ASN).
Ia juga menegaskan pelibatan publik dalam setiap kegiatan literasi menjadi penting untuk memastikan GLN terimplementasi dengan baik.
Baca juga: Pos Indonesia distribusikan buku ke sekolah-sekolah di daerah 3T
Melalui kerja sama ini, ia berharap, DWP dapat menjadi mitra strategis Kemendikbudristek dalam mendukung dan menyukseskan program literasi nasional.
“Pemerintah, pendidik, orang tua dan masyarakat harus berkolaborasi untuk meningkatkan literasi anak-anak bangsa,” tegasnya.
Sejak 2016, Kemendikbudristek telah menggiatkan GLN sebagai bagian dari implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
Saat itu, Kemendikbudristek membentuk kelompok kerja Gerakan Literasi Nasional untuk mengoordinasikan berbagai kegiatan literasi yang dikelola unit-unit kerja terkait.
Dalam rangka meningkatkan tingkat literasi anak di Indonesia, Kemendikbudristek telah meluncurkan Merdeka Belajar Episode 23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia.
Program yang berfokus pada pengiriman buku bacaan bermutu untuk jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) dan sekolah dasar (SD) telah disertai dengan pelatihan bagi guru.
Melalui program ini, Kemendikbudristek menyediakan dan mendistribusikan 716 judul buku bacaan bermutu dengan total 15.356.486 eksemplar ke daerah 3T yang terdiri atas 5.963 PAUD dan 14.595 SD.
Baca juga: Indonesia Makin Cakap Digital 2022 digelar bulan ini di JIS
Baca juga: Kemendikbud izinkan buku gerakan literasi nasional diperbanyak
Menteri Nadiem mengharapkan melalui kolaborasi antara DWP dan Kemendikbudristek maka Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang dikoordinasikan dapat berjalan lebih optimal.
“Meningkatkan literasi bangsa perlu dibingkai dalam sebuah gerakan nasional yang terintegrasi, tidak parsial, sendiri-sendiri atau ditentukan oleh kelompok tertentu,” katanya di Jakarta, Selasa.
Gerakan Literasi Nasional salah satu program Kemendikbudristek yang dilaksanakan dari level keluarga hingga sekolah dan masyarakat di seluruh Indonesia.
Ketua Umum DWP Franka Makarim menuturkan GLN tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga semua masyarakat, termasuk organisasi perempuan, seperti DWP yang beranggotakan para istri aparatur sipil negara (ASN).
Ia juga menegaskan pelibatan publik dalam setiap kegiatan literasi menjadi penting untuk memastikan GLN terimplementasi dengan baik.
Baca juga: Pos Indonesia distribusikan buku ke sekolah-sekolah di daerah 3T
Melalui kerja sama ini, ia berharap, DWP dapat menjadi mitra strategis Kemendikbudristek dalam mendukung dan menyukseskan program literasi nasional.
“Pemerintah, pendidik, orang tua dan masyarakat harus berkolaborasi untuk meningkatkan literasi anak-anak bangsa,” tegasnya.
Sejak 2016, Kemendikbudristek telah menggiatkan GLN sebagai bagian dari implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
Saat itu, Kemendikbudristek membentuk kelompok kerja Gerakan Literasi Nasional untuk mengoordinasikan berbagai kegiatan literasi yang dikelola unit-unit kerja terkait.
Dalam rangka meningkatkan tingkat literasi anak di Indonesia, Kemendikbudristek telah meluncurkan Merdeka Belajar Episode 23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia.
Program yang berfokus pada pengiriman buku bacaan bermutu untuk jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) dan sekolah dasar (SD) telah disertai dengan pelatihan bagi guru.
Melalui program ini, Kemendikbudristek menyediakan dan mendistribusikan 716 judul buku bacaan bermutu dengan total 15.356.486 eksemplar ke daerah 3T yang terdiri atas 5.963 PAUD dan 14.595 SD.
Baca juga: Indonesia Makin Cakap Digital 2022 digelar bulan ini di JIS
Baca juga: Kemendikbud izinkan buku gerakan literasi nasional diperbanyak
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023
Tags: