Tokyo (ANTARA) - Kandidat gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda pada Senin (27/2) menegaskan kembali tekadnya untuk melanjutkan kebijakan pelonggaran moneter bank sentral itu saat ini.

Pelonggaran kebijakan moneter saat ini yang diprakarsai oleh bank sentral Jepang memiliki lebih banyak efek positif daripada negatif, kata calon gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda.

Ueda mengatakan kepada sidang parlemen majelis tinggi bahwa mempertahankan kebijakan pelonggaran adalah hal yang tepat untuk dilakukan sembari menjalankan kreativitas tergantung pada situasi.

Dia menambahkan bahwa "pada saat ini, efek positifnya (kebijakan peloanggaran) lebih besar daripada efek negatif."

Ueda menghadapi sidang konfirmasi keduanya setelah sebuah sesi di Majelis Rendah Jepang pada Jumat (24/2), saat sejumlah anggota parlemen mencecarnya terkait kekhawatiran atas kebijakan moneter bank sentral yang tidak biasa di bawah gubernur BoJ saat ini, Haruhiko Kuroda.

Dalam sesi tanya jawab pada Senin (27/2), ketika ditanya tentang keefektifan kebijakan moneter super longgar bank sentral itu, Ueda menyatakan bahwa kebijakan pelonggaran saat ini yang diprakarsai oleh Gubernur BoJ Kuroda memiliki lebih banyak manfaat daripada efek samping.

Akademisi berusia 71 tahun itu juga menunjukkan keinginannya untuk menjadikan masa jabatan lima tahunnya sebagai gubernur BOJ sebagai periode untuk "menuntaskan misi (bank sentral itu) dalam mencapai stabilitas harga."