BI perkirakan penjualan properti residensial 2023 masih tumbuh positif
28 Februari 2023 17:56 WIB
Tangkapan layar - Direktur Kepala Grup Korporasi dan Rumah Tangga BI Evie Sylviani dalam seminar daring yang dipantau di Jakarta, Selasa (28/2/2023). ANTARA/Aji Cakti
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memperkirakan penjualan properti residensial pada tahun ini masih mengalami pertumbuhan positif.
"Kami melihat penjualan properti residensial pada tahun 2023 diperkirakan masih tumbuh positif," ujar Direktur Kepala Grup Korporasi dan Rumah Tangga BI Evie Sylviani dalam seminar daring yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Evie menambahkan, pertumbuhan penjualan didukung oleh program pemerintah untuk perumahan subsidi dan berlanjutnya penyelesaian proyek.
Sedangkan dari sisi permintaan didominasi oleh segmen menengah ke bawah sejalan dengan karakteristik masyarakat yang masih didominasi oleh pendapatan kurang dari Rp3,4 juta per bulan.
Namun demikian, kata Evie, risiko ketidaksesuaian atau mismatch yang perlu diwaspadai, mengingat adanya perbedaan preferensi jenis rumah yang dibangun oleh pengembang dan yang umumnya diminati masyarakat.
Dia juga mengatakan, penjualan properti residensial pada kuartal IV tahun 2022 masih tumbuh positif, meski pertumbuhannya melambat dibandingkan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Dari hasil survei harga residensial yang dilakukan oleh Bank Indonesia, pertumbuhan penjualan unit pada kuartal IV tahun lalu tercatat tumbuh sebesar 4,54 persen secara tahunan (year on year/YOY) melambat dibandingkan pada periode sama pada tahun 2021 yang mencapai 13,58 persen. Perlambatan tersebut disebabkan oleh kenaikan harga-harga bahan bangunan.
Sementara itu dari sisi kenaikan harga, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) Primer mengalami akselerasi terutama karena didorong oleh kenaikan harga pada rumah tipe menengah.
Sejalan dengan kondisi tersebut nilai proyek sektor properti residensial pada tahun 2022 meningkat dibandingkan pada tahun sebelumnya, dengan pangsa terbesar pada rumah tapak.
Pasokan apartemen juga diperkirakan terus meningkat hingga akhir tahun 2022, namun perlu dicermati adanya mismatch yang mana permintaan apartemen juga cenderung didominasi oleh pembeli investor dan bukan pembeli end-user.
"Kami melihat penjualan properti residensial pada tahun 2023 diperkirakan masih tumbuh positif," ujar Direktur Kepala Grup Korporasi dan Rumah Tangga BI Evie Sylviani dalam seminar daring yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Evie menambahkan, pertumbuhan penjualan didukung oleh program pemerintah untuk perumahan subsidi dan berlanjutnya penyelesaian proyek.
Sedangkan dari sisi permintaan didominasi oleh segmen menengah ke bawah sejalan dengan karakteristik masyarakat yang masih didominasi oleh pendapatan kurang dari Rp3,4 juta per bulan.
Namun demikian, kata Evie, risiko ketidaksesuaian atau mismatch yang perlu diwaspadai, mengingat adanya perbedaan preferensi jenis rumah yang dibangun oleh pengembang dan yang umumnya diminati masyarakat.
Dia juga mengatakan, penjualan properti residensial pada kuartal IV tahun 2022 masih tumbuh positif, meski pertumbuhannya melambat dibandingkan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Dari hasil survei harga residensial yang dilakukan oleh Bank Indonesia, pertumbuhan penjualan unit pada kuartal IV tahun lalu tercatat tumbuh sebesar 4,54 persen secara tahunan (year on year/YOY) melambat dibandingkan pada periode sama pada tahun 2021 yang mencapai 13,58 persen. Perlambatan tersebut disebabkan oleh kenaikan harga-harga bahan bangunan.
Sementara itu dari sisi kenaikan harga, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) Primer mengalami akselerasi terutama karena didorong oleh kenaikan harga pada rumah tipe menengah.
Sejalan dengan kondisi tersebut nilai proyek sektor properti residensial pada tahun 2022 meningkat dibandingkan pada tahun sebelumnya, dengan pangsa terbesar pada rumah tapak.
Pasokan apartemen juga diperkirakan terus meningkat hingga akhir tahun 2022, namun perlu dicermati adanya mismatch yang mana permintaan apartemen juga cenderung didominasi oleh pembeli investor dan bukan pembeli end-user.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023
Tags: