Kepala Perwakilan BI Papua Barat Rommy Sariu Tamawiwy di Manokwari, Papua Barat, Selasa, mengatakan kebutuhan uang tunai itu mengalami peningkatan 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yaitu Rp350 miliar.
"Kita sudah hitung kebutuhan-kebutuhan masyarakat dan biasanya ada lonjakan," kata Rommy.
Bank Indonesia, kata dia, menyiapkan tujuh jenis pecahan uang tunai mulai dari Rp1.000-Rp100 ribu guna menjawab kebutuhan masyarakat di dua provinsi itu.
Distribusi uang pecahan dilakukan melalui metode kas keliling yang menyasar lima lokasi di Kabupaten Manokwari yaitu Manokwari City Mall, dua swalayan, Pasar Wosi, dan Pasar Sanggeng.
Kas keliling juga diselenggarakan bank konvensional dengan menyasar 11 lokasi di seluruh wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya agar kebutuhan masyarakat akan uang layak edar terpenuhi.
"Khusus di Manokwari kita rutin selenggarakan kas keliling. Kita juga libatkan teman-teman perbankan," ucap dia.
Selain membuka loket layanan penukaran uang pecahan, Bank Indonesia juga menyediakan layanan penukaran secara digital melalui website https://pintar.bi.go.id.
Pihaknya berharap agar perbankan konvensional dapat memberikan layanan maksimal bagi masyarakat yang memerlukan uang pecahan.
Di sisi lain, Bank Indonesia terus mengedukasi masyarakat di Papua Barat dan Papua Barat Daya terkait uang rupiah layak edar.
"Edukasi dan sosialisasi itu bagian dari tugas kita dan teman-teman perbankan," ucap Rommy.
Ia menerangkan edukasi uang rupiah layak edar tidak hanya menyasar masyarakat dewasa, tetapi anak-anak sekolah termasuk para guru.
"Waktu peringatan hari sampah itu kita ambil bagian juga beri edukasi," kata Rommy.