Washington (ANTARA) - Ibu Negara Amerika Serikat Jill Biden menginginkan warga AS mengetahui bahwa suaminya, Presiden AS Joe Biden, berencana mencalonkan diri untuk masa bakti empat tahun kedua, meski belum ada pengumuman formal mengenai niatan tersebut.

Jill Biden ketika ditanyakan oleh CNN mengenai rencana suaminya setelah menyelesaikan lawatan ke Namibia dan Kenya, menyatakan bahwa dirinya menduga suaminya akan mengumumkan rencana kampanye yang akan menyanggah pertanyaan apakah presiden berusia 80 tahun dari partai Demokrat itu memilih tidak akan mencalonkan diri pada 2024.

"Saya sangat mendukung itu, tentu saja," kata Ibu Negara.

Pendapat Jill Biden dinilai sangat penting bagi rencana mendatang presiden, meski keputusan mengenai itu biasanya dibahas bersama dengan kelompok dekat yang terdiri atas penasihat politik lamanya.

Ibu Negara bahkan memperkuat pernyataannya kepada Associated Press dalam lawatannya, ketika dirinya ditanyakan apakah Presiden Biden akan mencalonkan diri lagi, dengan menjawab "Berapa kali dia harus mengatakannya agar kamu mempercayainya?"

Apakah Biden akan mencalonkan diri lagi atau tidak pada 2024 terus menjadi sumber perdebatan di antara Demokrat.

Pencalonan kembali akan menguji apakah pemilih telah siap memberikan Biden, yang saat ini telah menjadi presiden Amerika tertua, masa bakti empat tahun lagi sebagai presiden.

Presiden Biden sendiri berulang kali mengatakan bahwa dia berniat mencalonkan diri lagi dan tidak menganggap usianya sebagai faktor penting, tetapi masih belum memberikan pengumuman formal tentang itu.

"Ada banyak hal yang harus diselesaikan dalam jangka dekat ini sebelum saya mulai berkampanye," katanya kepada jurnalis ABC David Muir di Gedung Putih.

Biden menyatakan pada November lalu bahwa dia akan memutuskan pada awal 2023 apakah dia akan mencalonkan diri, tetapi pengumuman mengenai hal itu kemungkinan belum akan dilakukan sebelum musim semi tiba.

Hingga kini, Biden masih belum menghadapi penantang besar dalam pemilihan pendahuluan, dan dia juga tidak menunjukkan ketergesaan untuk meresmikan pencalonan kembali dirinya.

Biden telah menghabiskan waktu selama beberapa pekan awal tahun ini dalam kontroversi mengenai dokumen rahasia, dan terbaru, fokusnya terhadap kebijakan luar negeri termasuk kunjungan tidak terduga ke Ukraina yang mendominasi jadwalnya.

Cedric Richmond, mantan penasihat Gedung Putih Biden, mengatakan Biden akan mengumumkan "kapan pun dia siap" ketika ditanyakan apakah pengumuman itu akan berlangsung pada Maret atau April.

Setiap keputusan terkait pencalonan kembali kemungkinan akan sangat dipengaruhi oleh lingkar dalam penasihat Gedung Putih Biden.

Saat ini, masih belum ada nama manajer kampanye yang diumumkan, begitu pula dengan lokasi markas besar kampanyenya.

Survei menunjukkan kekhawatiran terkait usia Biden di antara masyarakat AS karena bila terpilih kembali untuk masa bakti kedua, maka Biden akan berusia 86 tahun pada akhir masa jabatan keduanya tersebut.

Sebanyak 46 persen responden survei Reuters/Ipsos pada awal bulan ini menyatakan kalimat "Joe Biden terlalu tua untuk menjabat di pemerintahan" sangat menggambarkan kondisi presiden saat ini, dengan 24 persen Demokrat dan 49 persen pemilih independen sepakat dengan pernyataan itu.

Selanjutnya, 71 persen dari responden, termasuk 52 persen Demokrat, menyatakan bahwa mereka percaya Biden seharusnya tidak mencalonkan diri kembali pada 2024.

Dari partai Republik, mantan Presiden Donald Trump akan berusia 78 tahun saat pemilu 2024.

Sedangkan Nikki Haley, mantan Dubes AS untuk PBB dan mantan Gubernur South Carolina, sejauh ini belum memutuskan untuk mendeklarasikan diri sebagai kandidat capres untuk 2024.

Ahli strategi Demokrat Bud Jackson mengatakan isu apakah Biden seharusnya mencalonkan diri lagi adalah topik dari perdebatan hangat di kalangan Demokrat.

"Hampir setiap orang yang saya ajak bicara mencemaskan tentang usianya," kata Jackson.

Namun, lanjut dia, hampir setiap orang meski ragu juga berprasangka baik bahwa dia seharusnya tetap mencalonkan diri.

Sumber : Reuters
Baca juga: Biden tegaskan dukungan AS untuk Ukraina dan NATO
Baca juga: Biden sebut demokrasi dunia lebih kuat setelah serangan Rusia
Baca juga: Rusia-Ukraina: Putin ancam perang nuklir, Biden galang dukungan