Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim menyatakan tingkat literasi Indonesia yang rendah menjadi masalah fundamental yang harus segera diatasi.

“Ini adalah salah satu permasalahan fundamental yang harus kita ubah,” katanya dalam Peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-23 di Jakarta, Senin.

Berdasarkan hasil Asesmen Nasional (AN) 2021, Indonesia sedang mengalami darurat literasi yakni satu dari dua peserta didik jenjang SD sampai SMA belum mencapai kompetensi minimum literasi.

Hasil tersebut konsisten dengan hasil Programme for International Student Assessment (PISA) selama 20 tahun terakhir yang menunjukkan skor literasi anak Indonesia masih rendah dan belum meningkat secara signifikan.

Bahkan kemampuan literasi peserta didik Indonesia masih berada di bawah rata-rata kemampuan literasi peserta didik di negara-negara Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).

Selain itu, hasil AN juga menunjukkan terdapat kesenjangan pada kompetensi literasi karena masih cukup banyak sekolah terutama yang berada di kawasan terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) dengan peringkat literasi dan numerasi berada pada level satu atau sangat rendah.

Baca juga: Wakil Ketua MPR dorong peningkatan literasi politik dan digital

Salah satu upaya Kemendikbudristek dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan diluncurkannya kebijakan Merdeka Belajar Episode Ke-23 yang bertajuk Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia.

Kemendikbudristek melalui program ini akan mendistribusikan buku bacaan bermutu khusus untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD).

Selain mengirim buku, Kemendikbudristek juga akan melakukan pelatihan dan pendampingan bagi guru-guru dan pustakawan sekolah penerima buku agar dapat lebih memanfaatkan buku-buku yang yang telah didistribusikan.

Pelatihan dan pendampingan tersebut bertujuan agar sekolah benar-benar memahami kegunaan dan manfaat buku yang diterima sehingga tidak ada buku yang menumpuk di perpustakaan karena tidak dimanfaatkan.

Baca juga: Nadiem dorong penyediaan buku bermutu guna tingkatkan literasi