Huawei gabung dengan UNESCO GAL tingkatkan talenta digital
27 Februari 2023 15:50 WIB
Direktur Institute for Lifelong Learning (UIL) David Atchoarena (kiri) dan Vice President of Corporate Communications Huawei Vicky Zhang menandatangani perjanjian untuk bergabungnya Huawei di UNESCO Global Alliance for Literacy (GAL) (ANTARA/HO)
Jakarta (ANTARA) - Huawei mengumumkan telah bergabung dengan UNESCO Global Alliance for Literacy (GAL) untuk meningkatkan pengembangan talenta digital.
Langkah tersebut dilakukan sebagai bagian dari kepemimpinan Huawei menuju Mobile World Congress 2023. Pengumuman itu dibuat pada acara Digital Talent Summit yang diselenggarakan bersama oleh Huawei dan Institute for Lifelong Learning (UIL) yang berfungsi sebagai Sekretariat GAL.
"Sebagai pemain utama di sektor teknologi, Huawei merasa memiliki tanggung jawab untuk memberikan keterampilan teknologi di seluruh belahan dunia, berusaha sebaik mungkin untuk menyertakan orang sebanyak mungkin," ujar Vice President of Corporate Communications Huawei Vicky Zhang dalam keterangannya, Senin.
Baca juga: Huawei dikabarkan rilis ponsel pintar P60 series Maret 2023
Di KTT tersebut, Huawei dan UIL sepakat untuk bersama-sama mempromosikan penggunaan teknologi untuk meningkatkan literasi.
Kedua pihak juga menandatangani perjanjian kerja sama di mana Huawei akan mendanai perluasan inisiatif UIL saat ini untuk meningkatkan penggunaan teknologi oleh para pendidik di negara-negara berkembang.
Saat ini, prakarsa UIL beroperasi di Bangladesh, Pantai Gading, Mesir, Nigeria, dan Pakistan. Huawei adalah perusahaan swasta pertama yang menjadi anggota asosiasi GAL.
"Kami bangga bergabung dengan UNESCO untuk mewujudkan tanggung jawab ini dengan lebih baik," kata Zhang.
Sementara itu, Direktur UIL David Atchoarena mengatakan keahlian Huawei di bidang inovasi dalam pembelajaran akan menjadi aset besar bagi Global Alliance for Literacy.
"Proyek kolaboratif seperti kami akan memastikan tidak ada yang tertinggal dalam perjalanan ini," kaya David.
Huawei yakin talenta digital adalah pendorong utama dalam mencapai transformasi digital, pertumbuhan ekonomi yang solid, dan kualitas hidup yang lebih baik. Sejak 2008, Huawei telah menawarkan berbagai program bakat yang luas dan terus berkembang.
Di bawah payung Seeds for the Future, Huawei setiap tahun memberi puluhan ribu orang beasiswa dan kursus pelatihan digital yang menargetkan semua kelompok umur.
Perusahaan juga menyelenggarakan dan mensponsori kompetisi teknologi, di mana siswa dapat memperluas pengetahuan mereka, memenangkan hadiah, dan mendapatkan teman baru.
Sejauh ini, program Seeds for the Future Huawei telah membantu melatih lebih dari 2,2 juta talenta digital di lebih dari 150 negara. ICT Academy Huawei mampu melatih sekitar 200.000 siswa setiap tahun.
Pada tahun 2021, Huawei mengumumkan telah menginvestasikan 150 juta dollar AS dan berencana menginvestasikan 150 juta dollar AS lagi dalam pengembangan bakat digital sebelum tahun 2026, yang diharapkan dapat memberi manfaat tambahan bagi 3 juta orang.
Baca juga: Huawei ingin akses pasar kendaraan listrik kelas atas
Baca juga: Huawei perkenalkan Matepad SE Kids Edition, unggulkan fitur keamanan
Baca juga: Huawei buka gerai kedua di Arab Saudi
Langkah tersebut dilakukan sebagai bagian dari kepemimpinan Huawei menuju Mobile World Congress 2023. Pengumuman itu dibuat pada acara Digital Talent Summit yang diselenggarakan bersama oleh Huawei dan Institute for Lifelong Learning (UIL) yang berfungsi sebagai Sekretariat GAL.
"Sebagai pemain utama di sektor teknologi, Huawei merasa memiliki tanggung jawab untuk memberikan keterampilan teknologi di seluruh belahan dunia, berusaha sebaik mungkin untuk menyertakan orang sebanyak mungkin," ujar Vice President of Corporate Communications Huawei Vicky Zhang dalam keterangannya, Senin.
Baca juga: Huawei dikabarkan rilis ponsel pintar P60 series Maret 2023
Di KTT tersebut, Huawei dan UIL sepakat untuk bersama-sama mempromosikan penggunaan teknologi untuk meningkatkan literasi.
Kedua pihak juga menandatangani perjanjian kerja sama di mana Huawei akan mendanai perluasan inisiatif UIL saat ini untuk meningkatkan penggunaan teknologi oleh para pendidik di negara-negara berkembang.
Saat ini, prakarsa UIL beroperasi di Bangladesh, Pantai Gading, Mesir, Nigeria, dan Pakistan. Huawei adalah perusahaan swasta pertama yang menjadi anggota asosiasi GAL.
"Kami bangga bergabung dengan UNESCO untuk mewujudkan tanggung jawab ini dengan lebih baik," kata Zhang.
Sementara itu, Direktur UIL David Atchoarena mengatakan keahlian Huawei di bidang inovasi dalam pembelajaran akan menjadi aset besar bagi Global Alliance for Literacy.
"Proyek kolaboratif seperti kami akan memastikan tidak ada yang tertinggal dalam perjalanan ini," kaya David.
Huawei yakin talenta digital adalah pendorong utama dalam mencapai transformasi digital, pertumbuhan ekonomi yang solid, dan kualitas hidup yang lebih baik. Sejak 2008, Huawei telah menawarkan berbagai program bakat yang luas dan terus berkembang.
Di bawah payung Seeds for the Future, Huawei setiap tahun memberi puluhan ribu orang beasiswa dan kursus pelatihan digital yang menargetkan semua kelompok umur.
Perusahaan juga menyelenggarakan dan mensponsori kompetisi teknologi, di mana siswa dapat memperluas pengetahuan mereka, memenangkan hadiah, dan mendapatkan teman baru.
Sejauh ini, program Seeds for the Future Huawei telah membantu melatih lebih dari 2,2 juta talenta digital di lebih dari 150 negara. ICT Academy Huawei mampu melatih sekitar 200.000 siswa setiap tahun.
Pada tahun 2021, Huawei mengumumkan telah menginvestasikan 150 juta dollar AS dan berencana menginvestasikan 150 juta dollar AS lagi dalam pengembangan bakat digital sebelum tahun 2026, yang diharapkan dapat memberi manfaat tambahan bagi 3 juta orang.
Baca juga: Huawei ingin akses pasar kendaraan listrik kelas atas
Baca juga: Huawei perkenalkan Matepad SE Kids Edition, unggulkan fitur keamanan
Baca juga: Huawei buka gerai kedua di Arab Saudi
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Tags: