Pangkalpinang (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian memberikan apresiasi kepada Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, karena angka inflasi di Negeri Serumpun Sebalai itu terendah di Indonesia.

"Dari hasil data Kemendagri, BPS, angka terendah untuk pengendalian inflasi provinsi adalah Kepulauan Bangka Belitung," kata Tito Karnavian saat Rapat Koordinasi Pembahasan Langkah Konkret Pengendalian Inflasi di Daerah dalam rangka Pengendalian Inflasi 2023 secara Virtual di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Ridwan Djamaluddin yang telah berapa kali bisa mempertahankan dengan baik angka inflasi Provinsi Kepulauan Babel 4,94 persen dan Kota Pangkalpinang 4,68 persen.

"Pak Ridwan konsisten terjaga di bawah 5 persen dan sebetulnya kita ingin tahu resepnya, bagaimana Bangka Belitung bisa mengendalikan inflasi ini," katanya.

Ia mengatakan Kabupaten Merauke sebagai kabupaten dengan tingkat inflasi terendah di seluruh Indonesia, yakni 4,41 persen. Sementara provinsi dengan tingkat inflasi di atas rata-rata nasional 5,28 persen adalah Bengkulu 6 persen.

Sedangkan kota yang tertinggi tingkat inflasi adalah Kota Bukit Tinggi dengan 7,17 persen dan kabupaten tertinggi adalah Kabupaten Banyumas 6,16 persen.

Inflasi sendiri dipengaruhi oleh komponen penyumbang inflasi antara lain, inflasi barang jasa yang perkembangan harganya diatur pemerintah (administered prices), contoh tarif dasar listrik, bahan bakar minyak, tarif transportasi.

Inflasi barang jasa yang perkembangan harganya sangat bergejolak (volatile foods), contoh ayam ras, cabai rawit, beras.

Secara umum, yang perlu diwaspadai dan menjadi prioritas adalah masalah beras, cabai merah, bawang merah, dan minyak goreng.

"Kita perlu pendataan kembali, tiap-tiap daerah harus dari bawah. Beras, cabai merah, bawang merah, kira-kira targetnya sesuai gak. Ada juga beberapa daerah yang variatif mengalami kenaikan yaitu telur ayam ras, bawang putih, dan ikan kembung," katanya.

Baca juga: Babel fokus tangani produksi dan distribusi kendalikan inflasi