Ketua Pengurus KSPPS BMT Dana Insani Kurniawan Fahmi mengungkapkan, sejak tahun 2013 lalu, BMT Dana Insani sudah mengakses pembiayaan dana bergulir dari LPDB-KUMKM.
Fahmi mengatakan, pada tahap awal memang BMT memiliki tantangan berupa pemenuhan persyaratan yang diwajibkan oleh LPDB-KUMKM, akan tetapi dengan semangat dan tekad yang kuat dari jajaran pengurus dan bantuan dari tim LPDB-KUMKM, koperasi berhasil mendapatkan pembiayaan dana bergulir.
"Kami coba mengakses ke LPDB-KUMKM pada tahun 2013, pada tahap awal memang penuh tantangan, karena ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi, tetapi Alhamdulillah setelah kami mengajukan permohonan dan berproses ternyata LPDB-KUMKM sangat mudah untuk kita akses selain memang pemenuhan persyaratan, ini juga menjadi perbaikan tata kelola kita sebagai koperasi," ujar Fahmi dalam keterangannya, Jum'at (24/2/2022).
Fahmi mengatakan, pada tahun 2013 BMT Dana Insani berhasil mendapatkan pembiayaan sebesar Rp3,5 miliar, dan mengajukan kembali pada 2021 sebesar Rp3 miliar.
"Alhamdulillah sampai hari ini banyak kemudahan yang kami dapatkan dan kami bisa mengakses hingga saat ini persiapan pencairan ketiga kami mendapatkan dana bergulir dari LPDB-KUMKM. Dan Alhamdulillah juga proses yang gampang dan pendampingan dari teman-teman LPDB-KUMKM juga begitu intens, sehingga apa yang menjadi kesulitan kami bisa kami selesaikan dengan baik, cepat, dan tepat," kata Fahmi.
Tercatat, hingga Desember 2022, KSPPS BMT Dana Insasi telah memiliki 6.770 orang anggota, dengan 8 kantor cabang, dan satu kantor pusat, serta memiliki aset sebesar Rp87,4 miliar.
Dampak Positif Penyaluran Dana Bergulir
Fahmi menjelaskan, dengan penyaluran dana bergulir yang memiliki tarif yang murah, dampaknya bisa diakses oleh berbagai lapisan anggota pada semua sektor usaha produktif.
"Karena dana LPDB-KUMKM ini adalah dana yang sangat murah bisa diakses oleh semua anggota di semua sektor usaha dan dampaknya sangat positif karena anggota kami dengan dana LPDB-KUMKM ini mereka bisa meningkatkan produksinya, pendapatannya dan meningkatkan taraf hidupnya," kata Fahmi.
Pihakya berharap, kedepan LPDB-KUMKM terus konsisten memberikan pembiayaan dana bergulir yang terjangkau bagi koperasi, agar koperasi bisa terus berperan menjadi lembaga keuangan di daerah dan desa-desa yang mendukung dan menumbuhkan usaha masyarakat.
"Khususnya kami di BMT Dana Insani Gunung Kidul, bersama LPDB-KUMKM berupaya meningkatkan pendapatan masyarakat UMKM dan sektor, pertanian peternakan, perdagangan, perkebunan," pungkasnya.
Sementara itu, salah satu anggota KSPPS BMT Dana Insani, Alan Efendi yang merupakan pemilik bisnis home industri dan budidaya lidah buaya mengungkapkan dirinya bergabung menjadi anggota koperasi sejak tahun 2018.
"Sejak saat itu saya mendapatkan pendanaan modal usaha, dan juga pendampingan bagaimana caranya manajemen keuangan, dan juga manajemen promosi, hingga dihubungkan kepada dinas maupun lembaga terkait agar UKM binaan koperasi bisa bertumbuh usahanya, jadi dari hulu sampai hilir," ungkap Alan.
Alan menambahkan, dengan pendanaan modal usaha dan juga pendampingan dari koperasi, kini usahanya semakin bertumbuh, dan juga bisa bermanfaat bagi masyarakat melalui kelompok wanita tani (KWT).
"Alhamdulillah dengan adanya koperasi dan dana LPDB-KUMKM sampai dengan saat ini semakin bertumbuh, perizinan usaha sudah ada, sertifikasi halal sudah ada, dan sekarang sedang proses di Badan Pengawas Obat dan Makanan atau (BPOM)," jelasnya.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menambahkan, dengan banyaknya para UKM dan pengusaha yang terbantu kehadiran dana bergulir dari LPDB-KUMKM, pihaknya akan terus intensif menyalurkan dana bergulir kepada koperasi di seluruh Indonesia.
"Terlebih banyak sekali pelaku UMKM dan pengusaha di sektor produktif yang meraskan manfaat dana bergulir dari LPDB-KUMKM, hal ini sejalan dengan keinginan pemerintah agar menyalurkan dana bergulir pada sektor produktif," kata Supomo.
Guna menjaring koperasi potensial di daerah-daerah, Supomo menambahkan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada koperasi maupun pemerintah daerah untuk bisa mengakses dana bergulir.
"Kami sangat terbuka untuk melakukan sosialisasi dan juga bimbingan teknis kepada calon mitra koperasi, selain bisa mempermudah koperasi mengakses dana bergulir, hal ini juga merupakan upaya LPDB-KUMKM sebagai Badan Layanan Umum yang mengedepankan prinsip melayani masyarakat," pungkas Supomo.