Atletik
Duplantis kembali cetak rekor dunia lompat galah
26 Februari 2023 14:09 WIB
Atlet atletik Swedia Armand Duplantis mencetak rekor dunia baru untuk nomor lompat galah, dengan capaian 6,22 meter, pada ajang All-Star Perche yang diselenggarakan di Sports Hall Clermont-Ferrand, Prancis, Sabtu (25/2/2023) (ANTARA/AFP/ARNAUD FINISTRE)
Jakarta (ANTARA) - Atlet atletik Swedia Armand Duplantis mencetak rekor dunia baru untuk nomor lompat galah dengan capaian 6,22 meter pada ajang All-Star Perche di Prancis, Minggu WIB.
Dikutip dari AFP, Juara Olimpiade tersebut melampaui rekornya sendiri yakni 6,21 meter, yang ia torehkan saat berkompetisi di ajang World Athletics Championship 2022 di Oregon.
"Ketika saya mengalami saat-saat seperti ini, ketika energinya sangat tinggi, dan saya turun ke sana untuk mencetak rekor baru, rasanya seperti melayang, rasanya tubuh saya bahkan tidak pernah menyentuh tanah selama lompatan," kata Duplantis.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa sosok Renaud Lavillenie memiliki peran yang besar dalam perjalanan kariernya hingga saat ini. Baginya, Lavillenie, yang ikut hadir di All-Star Perche, adalah idola terbesarnya.
"Ada sesuatu tentang itu yang terasa luar biasa saat ini, dan saya benar-benar berpikir itu karena Renaud sangat berarti bagi saya, dia telah menjadi inspirasi terbesar saya, idola terbesar," kata Duplantis.
"Dia benar-benar memotivasi saya, membuat saya percaya bahwa saya bisa memecahkan rekor dunia. Jadi bagi saya untuk memecahkan rekor dunia di sini, kampung halamannya, kompetisi yang dia selenggarakan… sangat berarti bagi saya," imbuhnya.
Baca juga: World Athletics masih soroti Rusia dan isu doping
Adapun pencapaiannya kali ini merupakan keenam kalinya ia memecahkan rekor dunia.
Ia pertama kali memecahkan rekor dunia pada 2020 di Torun dengan capaian 6,17 meter. Hal itu membuatnya melampaui sang idola, Lavillenie, yang saat itu memegang rekor 6,16 meter sejak 2014.
"Tekanan tidak terasa sama lagi bagi saya. Saya telah membuktikan banyak hal dalam beberapa tahun terakhir, khususnya dua tahun terakhir, dan saya tahu pelompat seperti apa saya, kemampuan saya," ujar Duplantis.
"Saya tahu bahwa saya pantas berada di tempat saya sekarang," imbuhnya.
Baca juga: Sri Maya Sari pecahkan rekor nasional lari 400 m di Kazakhstan
Dikutip dari AFP, Juara Olimpiade tersebut melampaui rekornya sendiri yakni 6,21 meter, yang ia torehkan saat berkompetisi di ajang World Athletics Championship 2022 di Oregon.
"Ketika saya mengalami saat-saat seperti ini, ketika energinya sangat tinggi, dan saya turun ke sana untuk mencetak rekor baru, rasanya seperti melayang, rasanya tubuh saya bahkan tidak pernah menyentuh tanah selama lompatan," kata Duplantis.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa sosok Renaud Lavillenie memiliki peran yang besar dalam perjalanan kariernya hingga saat ini. Baginya, Lavillenie, yang ikut hadir di All-Star Perche, adalah idola terbesarnya.
"Ada sesuatu tentang itu yang terasa luar biasa saat ini, dan saya benar-benar berpikir itu karena Renaud sangat berarti bagi saya, dia telah menjadi inspirasi terbesar saya, idola terbesar," kata Duplantis.
"Dia benar-benar memotivasi saya, membuat saya percaya bahwa saya bisa memecahkan rekor dunia. Jadi bagi saya untuk memecahkan rekor dunia di sini, kampung halamannya, kompetisi yang dia selenggarakan… sangat berarti bagi saya," imbuhnya.
Baca juga: World Athletics masih soroti Rusia dan isu doping
Adapun pencapaiannya kali ini merupakan keenam kalinya ia memecahkan rekor dunia.
Ia pertama kali memecahkan rekor dunia pada 2020 di Torun dengan capaian 6,17 meter. Hal itu membuatnya melampaui sang idola, Lavillenie, yang saat itu memegang rekor 6,16 meter sejak 2014.
"Tekanan tidak terasa sama lagi bagi saya. Saya telah membuktikan banyak hal dalam beberapa tahun terakhir, khususnya dua tahun terakhir, dan saya tahu pelompat seperti apa saya, kemampuan saya," ujar Duplantis.
"Saya tahu bahwa saya pantas berada di tempat saya sekarang," imbuhnya.
Baca juga: Sri Maya Sari pecahkan rekor nasional lari 400 m di Kazakhstan
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2023
Tags: