F1 H20 Toba 2023
Pesawat terbang laut untuk kali pertama mendarat di Danau Toba
25 Februari 2023 12:42 WIB
Pembalap tim Victory, Ahmad Al Fahim memacu kecepatan perahu motornya saat latihan bebas putaran pertama Kejuaraan Dunia Perahu Motor F1 Powerboat (F1H2O) 2023 di Danau Toba, Balige, Sumatera Utara, Jumat (24/2/2023). F1 Powerboat 2023 putaran pertama ini diikuti 20 pembalap dari 10 tim. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Balige (ANTARA) - Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan Kementerian Perhubungan Junaidi mengatakan pesawat terbang laut atau seaplane untuk kali pertama akan mendarat di Danau Toba, tepatnya di arena Kejuaraan Dunia F1 Powerboat (F1H2O) di kawasan Pelabuhan Muliaraja Napitupulu, Balige, Sabtu.
"Ini merupakan pertama kali seaplane mendarat di danau. Nantinya akan dua kali melakukan takeoff dan landing masing-masing hari ini menyesuaikan acara dan Minggu (26/2)," kata Junaidi di Balige, Sabtu.
Pesawat terbang laut tersebut didatangkan dari Banyuwangi, Jawa Tengah dan bertolak dari Bandara Sibisa, Ajibata, Toba, menuju lokasi lomba F1H2O.
Direktur Akademi Penerbang Banyuwangi Daniel Dewantoro Rumani mengatakan pesawat yang hadir di Danau Toba, khusus untuk uji coba dengan jenis Cessna 172 yang dapat menampung empat penumpang.
Uji coba di Danau Toba, lanjut Daniel, akan mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) untuk mengoperasikan seaplane pertama kali di danau dan bandara pertama di danau.
"Jadi kami ada empat rekor Muri dalam dua piagam. Sebelumnya ada sekolah pertama yang mengoperasikan seaplane di Asia Tenggara dan mengoperasikan bandara perairan di Banyuwangi," ujar Daniel kepada ANTARA.
Dalam persiapannya, Daniel mengungkapkan Danau Toba memenuhi kriteria untuk pembuatan bandara perairan.
"Kami sudah bekerja sama juga Badan Pelaksana Otorita Danau Toba. Kriteria untuk bandara perairan itu dilihat dari ketinggian ombak, arus bawah, ketinggian air dari dasar atau kedalaman, dan melihat obstacle. Kami mencari tempat yang flat agar tidak terhalang," kata Daniel.
"Semua aspek termasuk angin dalam satu terakhir kami amati termasuk tekanan udara, suhu dan lainnya kami telah pelajari itu," ujarnya menambahkan.
Dengan uji coba ini diharapkan pertengahan tahun 2023 pesawat terbang air sudah bisa beroperasi di Danau Toba dengan jenis pesawat Cessna 206 atau 208 yang bisa menampung 10 penumpang.
"Rencana pertengahan tahun kami mengoperasikan dan memulai dengan satu pesawat," ujarnya.
Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara Heri Sudarmaji mengatakan setelah uji coba seaplane di Danau Toba, akan ada program-program lainnya.
"Nantinya, ke depan kami bisa memfasilitasi untuk pelatihan pilot sipil dan untuk wisata. Para wisatawan dari Bandara Kualanamu bisa langsung naik seaplane menuju Danau Toba hanya dengan sekitar 45 menit," kata Heri.
Baca juga: Berkemah di bibir Danau Toba jadi alternatif saksikan F1 Powerboat
Baca juga: Kehadiran Presiden Jokowi pada F1H20 jadi dukungan positif bagi Sumut
Baca juga: H20 Racing optimistis Indonesia segera punya tim balap F1 Powerboat
"Ini merupakan pertama kali seaplane mendarat di danau. Nantinya akan dua kali melakukan takeoff dan landing masing-masing hari ini menyesuaikan acara dan Minggu (26/2)," kata Junaidi di Balige, Sabtu.
Pesawat terbang laut tersebut didatangkan dari Banyuwangi, Jawa Tengah dan bertolak dari Bandara Sibisa, Ajibata, Toba, menuju lokasi lomba F1H2O.
Direktur Akademi Penerbang Banyuwangi Daniel Dewantoro Rumani mengatakan pesawat yang hadir di Danau Toba, khusus untuk uji coba dengan jenis Cessna 172 yang dapat menampung empat penumpang.
Uji coba di Danau Toba, lanjut Daniel, akan mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) untuk mengoperasikan seaplane pertama kali di danau dan bandara pertama di danau.
"Jadi kami ada empat rekor Muri dalam dua piagam. Sebelumnya ada sekolah pertama yang mengoperasikan seaplane di Asia Tenggara dan mengoperasikan bandara perairan di Banyuwangi," ujar Daniel kepada ANTARA.
Dalam persiapannya, Daniel mengungkapkan Danau Toba memenuhi kriteria untuk pembuatan bandara perairan.
"Kami sudah bekerja sama juga Badan Pelaksana Otorita Danau Toba. Kriteria untuk bandara perairan itu dilihat dari ketinggian ombak, arus bawah, ketinggian air dari dasar atau kedalaman, dan melihat obstacle. Kami mencari tempat yang flat agar tidak terhalang," kata Daniel.
"Semua aspek termasuk angin dalam satu terakhir kami amati termasuk tekanan udara, suhu dan lainnya kami telah pelajari itu," ujarnya menambahkan.
Dengan uji coba ini diharapkan pertengahan tahun 2023 pesawat terbang air sudah bisa beroperasi di Danau Toba dengan jenis pesawat Cessna 206 atau 208 yang bisa menampung 10 penumpang.
"Rencana pertengahan tahun kami mengoperasikan dan memulai dengan satu pesawat," ujarnya.
Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara Heri Sudarmaji mengatakan setelah uji coba seaplane di Danau Toba, akan ada program-program lainnya.
"Nantinya, ke depan kami bisa memfasilitasi untuk pelatihan pilot sipil dan untuk wisata. Para wisatawan dari Bandara Kualanamu bisa langsung naik seaplane menuju Danau Toba hanya dengan sekitar 45 menit," kata Heri.
Baca juga: Berkemah di bibir Danau Toba jadi alternatif saksikan F1 Powerboat
Baca juga: Kehadiran Presiden Jokowi pada F1H20 jadi dukungan positif bagi Sumut
Baca juga: H20 Racing optimistis Indonesia segera punya tim balap F1 Powerboat
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023
Tags: