Tenis
Murray selamatkan lima match point untuk capai final Qatar Open
25 Februari 2023 09:52 WIB
Arsip foto - Petenis Inggris Andy Murray melambaikan tangan ke arah penonton seusai babak kedua turnamen tenis Wimbledon 2022 melawan petenis AS John Isner di All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, Inggris, Rabu (29/6/2022). Juara Grand Slam tiga kali, Andy Murray tersingkir di turnamen bergengsi tersebut setelah kalah dengan skor 4-6, 6-7 (4-7), 7-6 (7-3) dan 4-6. ANTARA FOTO/REUTERS/Hannah Mckay/aww.
Jakarta (ANTARA) - Mantan petenis nomor satu dunia Andy Murray menyelamatkan lima match point untuk mengatasi petenis Ceko Jiri Lehecka di babak semifinal sekaligus memastikan tempat di final Qatar Open, Jumat (24/2) waktu setempat.
Petenis berusia 35 tahun itu merayakan kemenangan 6-0, 3-6, 7-6 (8/6) yang membawanya ke final tur ATP pertamanya setelah delapan bulan dengan penuh kegembiraan.
Selanjutnya, Murray harus menghadapi petenis Rusia peringkat delapan dunia Daniil Medvedev yang mengalahkan petenis Kanada Felix Auger-Aliassime 6-4, 7-6 (9/7) di semifinal.
"Itu adalah salah satu perubahan haluan yang paling menakjubkan dalam karier saya," kata Murray yang pernah memenangi Qatar Open dua kali, seperti disiarkan AFP, Sabtu.
"Saya tidak tahu bagaimana saya berhasil membalikkan pertandingan itu."
Baca juga: Murray segel tempat di semifinal Qatar Open
Murray menyelamatkan dua match point dengan servisnya sendiri dan tiga match point ketika lawannya yang berusia 21 tahun itu mencoba menyelesaikan kemenangan dengan servisnya sendiri.
Petenis Inggris yang menjalani operasi pinggul pada 2019 itu telah bangkit dari delapan match point dalam empat pertandingan di turnamen Doha.
Dia melalui tie-break dan bermain tiga set di setiap pertandingan pada pekan ini.
"Saya tidak pernah mengalami ini sepanjang karier saya," ujar Murray.
Setelah merebut set pertama tanpa kehilangan satu gim pun hanya dalam waktu 32 menit, Murray yakin pertandingan tersebut akan berjalan lebih mudah -- "dan kemudian justru berubah menjadi sesuatu yang sama sekali berbeda".
Lehecka menemukan kembali servisnya dengan pukulan yang kuat untuk merebut set kedua ketika dia mematahkan servis Murray. Pada set penentuan, Murray berusaha menahan hingga tie break.
"Pekan ini bisa saja berakhir dengan sangat berbeda," kata juara Wimbledon dua kali itu.
"Tetapi cara saya bermain di saat-saat yang sangat penting, saat-saat kritis menunjukkan bahwa ada kepercayaan diri dan keyakinan dalam permainan saya yang telah hilang untuk sementara waktu."
Murray terakhir mencapai final ATP di Stuttgart Juni 2022. Dia belum pernah memenangi turnamen sejak Antwerpen pada 2019 dan selalu kalah dari Medevedev dalam dua set langsung di masing-masing dari dua pertemuan mereka.
Medevedev mengatakan performa Murray di Doha "luar biasa."
"Saya harus menjadi yang terbaik dari poin pertama hingga terakhir," kata petenis Rusia itu.
"Dia adalah seorang legenda," ujar Medvedev.
"Dia bermain lebih baik dan lebih baik lagi, tidak hanya di sini tapi secara umum. Dia berjuang, sungguh menakjubkan melihatnya," imbuhnya.
Baca juga: Swiatek taklukkan Pegula untuk menangi gelar keduanya di Qatar
Baca juga: Iga Swiatek sampaikan dukungan untuk Ukraina saat juarai Qatar Open
Petenis berusia 35 tahun itu merayakan kemenangan 6-0, 3-6, 7-6 (8/6) yang membawanya ke final tur ATP pertamanya setelah delapan bulan dengan penuh kegembiraan.
Selanjutnya, Murray harus menghadapi petenis Rusia peringkat delapan dunia Daniil Medvedev yang mengalahkan petenis Kanada Felix Auger-Aliassime 6-4, 7-6 (9/7) di semifinal.
"Itu adalah salah satu perubahan haluan yang paling menakjubkan dalam karier saya," kata Murray yang pernah memenangi Qatar Open dua kali, seperti disiarkan AFP, Sabtu.
"Saya tidak tahu bagaimana saya berhasil membalikkan pertandingan itu."
Baca juga: Murray segel tempat di semifinal Qatar Open
Murray menyelamatkan dua match point dengan servisnya sendiri dan tiga match point ketika lawannya yang berusia 21 tahun itu mencoba menyelesaikan kemenangan dengan servisnya sendiri.
Petenis Inggris yang menjalani operasi pinggul pada 2019 itu telah bangkit dari delapan match point dalam empat pertandingan di turnamen Doha.
Dia melalui tie-break dan bermain tiga set di setiap pertandingan pada pekan ini.
"Saya tidak pernah mengalami ini sepanjang karier saya," ujar Murray.
Setelah merebut set pertama tanpa kehilangan satu gim pun hanya dalam waktu 32 menit, Murray yakin pertandingan tersebut akan berjalan lebih mudah -- "dan kemudian justru berubah menjadi sesuatu yang sama sekali berbeda".
Lehecka menemukan kembali servisnya dengan pukulan yang kuat untuk merebut set kedua ketika dia mematahkan servis Murray. Pada set penentuan, Murray berusaha menahan hingga tie break.
"Pekan ini bisa saja berakhir dengan sangat berbeda," kata juara Wimbledon dua kali itu.
"Tetapi cara saya bermain di saat-saat yang sangat penting, saat-saat kritis menunjukkan bahwa ada kepercayaan diri dan keyakinan dalam permainan saya yang telah hilang untuk sementara waktu."
Murray terakhir mencapai final ATP di Stuttgart Juni 2022. Dia belum pernah memenangi turnamen sejak Antwerpen pada 2019 dan selalu kalah dari Medevedev dalam dua set langsung di masing-masing dari dua pertemuan mereka.
Medevedev mengatakan performa Murray di Doha "luar biasa."
"Saya harus menjadi yang terbaik dari poin pertama hingga terakhir," kata petenis Rusia itu.
"Dia adalah seorang legenda," ujar Medvedev.
"Dia bermain lebih baik dan lebih baik lagi, tidak hanya di sini tapi secara umum. Dia berjuang, sungguh menakjubkan melihatnya," imbuhnya.
Baca juga: Swiatek taklukkan Pegula untuk menangi gelar keduanya di Qatar
Baca juga: Iga Swiatek sampaikan dukungan untuk Ukraina saat juarai Qatar Open
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023
Tags: