PLN pastikan pasokan listrik cukup dan andal dukung ketahanan energi
24 Februari 2023 19:13 WIB
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyabet penghargaan dengan kategori Innovation Leader in Implementation Energy Transition dalam ajang Indonesia Best Electricity Award (IBEA) 2023, yang digelar di Jakarta pada Rabu (22/2/2023). ANTARA/HO-PLN
Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) memastikan pasokan listrik yang mencukupi dan andal mendukung upaya memperkuat ketahanan energi nasional.
Selain itu, juga mendukung upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pemanfaatan energi domestik secara maksimal dan mengurangi ketergantungan atas impor energi.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan listrik PLN sangat siap untuk memenuhi kebutuhan segala sektor, baik rumah tangga, bisnis hingga industri.
"Kami menyadari listrik merupakan jantung dari gerak roda ekonomi nasional. Untuk itu, kami komitmen siap memenuhi kebutuhan listrik untuk seluruh pelanggan," kata Darmawan dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Sementara, Executive Vice President Perencanaan Strategis Pembangkitan PLN Iwan Utama menegaskan PLN juga siap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin menjalankan "electrifying lifestyle".
"Daya pembangkit kami cukup besar sehingga kami yakin dapat memenuhi kebutuhan dari peningkatan 'demand' listrik," kata Iwan.
Ia meyakini "demand" listrik di Indonesia akan terus meningkat setelah pandemi COVID-19. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, ia juga meyakini suplai listrik dari pembangkit PLN akan bisa segera diserap sepenuhnya oleh masyarakat.
Selain itu, dalam rangka untuk meningkatkan "demand" listrik, PLN akan melanjutkan strategi yang dilakukan pada 2022 untuk meningkatkan penjualan listrik, yaitu melalui strategi ekstensifikasi dan intensifikasi yang dilakukan oleh perseroan.
Adapun strategi intensifikasi meliputi program pemasaran tambah daya bagi pelanggan eksisting. Sementara strategi ekstensifikasi meliputi penciptaan "demand" listrik baru seperti program akuisisi "captive power", "electrifying agriculture", dan "electrifying marine' juga pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) dan kawasan industri.
Sedangkan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan pemerintah terus mendorong program ketahanan energi nasional.
Beberapa program yang akan diakselerasi ialah mengurangi impor "liquefied petroleum gas" (LPG) dan minyak mentah sekaligus mendorong penggunaan kompor listrik untuk masyarakat kelas menengah ke atas (electrifying lifestyle) dan juga peralihan dari kendaraan BBM ke kendaraan listrik.
"Saat ini kondisi kelistrikan yang paling aman memang. Oleh karena itu, pemerintah mendorong adanya 'shifting' dari energi yang berbasis impor ini ke listrik seperti mendorong masyarakat kelas menengah ke atas untuk menggunakan kompor listrik dan mendorong masyarakat beralih ke kendaraan listrik," ungkap Djoko.
Dengan peralihan kompor listrik, ia mengatakan keandalan listrik dalam negeri PLN saat ini akan lebih maksimal dimanfaatkan. Selain itu, ketergantungan atas impor LPG juga bisa ditekan.
"Memang, dari segi ketahanan, listrik aman tetapi kita belum masuk dalam tahap ketahanan energi karena kita masih ada komoditi impor itu tadi, minyak mentah, LPG, dan bensin," kata dia.
Baca juga: Peternak ayam di Gowa hemat 30 persen berkat gunakan listrik PLN
Baca juga: PLN memastikan kelistrikan selama ajang F1 Powerboat siap digunakan
Selain itu, juga mendukung upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pemanfaatan energi domestik secara maksimal dan mengurangi ketergantungan atas impor energi.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan listrik PLN sangat siap untuk memenuhi kebutuhan segala sektor, baik rumah tangga, bisnis hingga industri.
"Kami menyadari listrik merupakan jantung dari gerak roda ekonomi nasional. Untuk itu, kami komitmen siap memenuhi kebutuhan listrik untuk seluruh pelanggan," kata Darmawan dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Sementara, Executive Vice President Perencanaan Strategis Pembangkitan PLN Iwan Utama menegaskan PLN juga siap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin menjalankan "electrifying lifestyle".
"Daya pembangkit kami cukup besar sehingga kami yakin dapat memenuhi kebutuhan dari peningkatan 'demand' listrik," kata Iwan.
Ia meyakini "demand" listrik di Indonesia akan terus meningkat setelah pandemi COVID-19. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, ia juga meyakini suplai listrik dari pembangkit PLN akan bisa segera diserap sepenuhnya oleh masyarakat.
Selain itu, dalam rangka untuk meningkatkan "demand" listrik, PLN akan melanjutkan strategi yang dilakukan pada 2022 untuk meningkatkan penjualan listrik, yaitu melalui strategi ekstensifikasi dan intensifikasi yang dilakukan oleh perseroan.
Adapun strategi intensifikasi meliputi program pemasaran tambah daya bagi pelanggan eksisting. Sementara strategi ekstensifikasi meliputi penciptaan "demand" listrik baru seperti program akuisisi "captive power", "electrifying agriculture", dan "electrifying marine' juga pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) dan kawasan industri.
Sedangkan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan pemerintah terus mendorong program ketahanan energi nasional.
Beberapa program yang akan diakselerasi ialah mengurangi impor "liquefied petroleum gas" (LPG) dan minyak mentah sekaligus mendorong penggunaan kompor listrik untuk masyarakat kelas menengah ke atas (electrifying lifestyle) dan juga peralihan dari kendaraan BBM ke kendaraan listrik.
"Saat ini kondisi kelistrikan yang paling aman memang. Oleh karena itu, pemerintah mendorong adanya 'shifting' dari energi yang berbasis impor ini ke listrik seperti mendorong masyarakat kelas menengah ke atas untuk menggunakan kompor listrik dan mendorong masyarakat beralih ke kendaraan listrik," ungkap Djoko.
Dengan peralihan kompor listrik, ia mengatakan keandalan listrik dalam negeri PLN saat ini akan lebih maksimal dimanfaatkan. Selain itu, ketergantungan atas impor LPG juga bisa ditekan.
"Memang, dari segi ketahanan, listrik aman tetapi kita belum masuk dalam tahap ketahanan energi karena kita masih ada komoditi impor itu tadi, minyak mentah, LPG, dan bensin," kata dia.
Baca juga: Peternak ayam di Gowa hemat 30 persen berkat gunakan listrik PLN
Baca juga: PLN memastikan kelistrikan selama ajang F1 Powerboat siap digunakan
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023
Tags: