Besarnya dana yang dibutuhkan karena selain merehabilitasi pipa yang digunakan juga untuk membangun bak penampung air sehingga pelayanan saat musim kemarau tetap normal, kata Direktur PDAM Jayapura Entis Sutisna di Jayapura, Jumat.
Apalagi jaringan sumber air Kampwalker di bangun sejak 1970 dan belum pernah dilakukan perbaikan sehingga bila dana tersebut tersedia maka perbaikan dapat segera dilakukan termasuk membangun bak penampungan air.
Ia menjelaskan debit air di Kampwalker mencapai 100 liter per detik dan menurun saat kemarau menjadi 60 liter per detik dan melayani 7.000 pelanggan PDAM Jayapura yang berada di Perumnas I, II dan III.
Untuk merehabilitasi sumber air tersebut pihaknya berharap bantuan dari Pemprov Papua serta Bank Dunia.
"PDAM Jayapura sudah menyampaikan proposal tersebut ke Bank Dunia yang sempat berkunjung ke Jayapura termasuk ke sumber air di Kampwalker beberapa waktu yang lalu, " kata Entis Sutisna.
PDAM Jayapura melayani pelanggan di Kota dan Kabupaten Jayapura yang tercatat mencapai 36.800 pelanggan.
Tercatat ada 22 sumber air yang dikelola PDAM Jayapura termasuk Kampwalker yang semuanya berada di kawasan pegunungan Cyclop.