Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengembangkan produksi arang briket sebagai energi terbarukan (EBT) alternatif penganti bahan bakar minyak tanah untuk memasak di rumah.

"Sejak 2022 produksi arang briket dilakukan bengkel kerja industri Disperindag di Kampung Manswan terus digencarkan sebagai energi terbarukan alternatif untuk masak yang ramah lingkungan, " sebut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Biak Numfor Yubelius Usior dihubungi di Biak, Jumat.

Ia mengatakan, dengan makin kesulitan warga memperoleh minyak tanah untuk masak di dapur maka solusi pengantinnya alternatif dengan menggunakan briket arang kayu.

"Bengkel kerja Disperindag Biak Numfor pada tahun 2023 akan meningkatkan kapasitas produksi briket arang untuk kebutuhan lokal Biak serta kebutuhan pedagang ikan bakar di kota Jayapura dari 75-100 unit/hari diupayakan naik menjadi 150-200 unit/hari, " kata Usior.

Usior menyebut, untuk produksi arang briket dilakukan bengkel kerja Disperindag karena bahan bakunya mudah diperoleh dari sumber daya alam dimiliki Kabupaten Biak Numfor yakni kayu dan kelapa.

Diakuinya, dengan ketersediaan bahan baku pembuatan briket arang maka sudah dapat memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat dan membuka peluang kerja bagi warga lokal orang asli Papua.

Untuk bahan produksi briket arang bengkel kerja Disperindag dengan manfaatkan potensi sumber alam lokal di Biak.

"Hingga saat ini kami terus meningkatkan kapasitas produksi briket arang setiap hari untuk menjadi bahan bakar pengganti minyak tanah untuk masak, " harap Usior.

Ia menyebut, selain di Biak Numfor bahan alternatif masak briket juga telah di pasarkan juga di Kota Jayapura dan sejumlah daerah di Teluk Saereri meliputi Supiori, Yapen kepulauan, Waropen dan daerah lainnya.

Bahkan produksi briket arang juga ditingkatkan pada tahun 2023 untuk dipersiapkan ekspor ke Qatar bersamaan dengan pelaksanaan Sail Teluk Cenderawasih pada 1-7 November.

Briket arang batok kelapa sebagai bahan bakar memasak yang ramah lingkungan sampai Februari 2023 sudah dijual di pasar swalayan dengan harga Rp115 ribu /karton ukuran 500 gram serta briket arang kayu Rp90 ribu/karton.

Baca juga: Kemendag lepas ekspor briket arang kelapa UMKM ke Jepang

Baca juga: Produksi briket arang kelapa Sulbar diakui tak ramah lingkungan