Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa Rumah Penanganan Stunting Lintas Sektor bagi Baduta (Rumah Pelita) yang diusung Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, menjadi solusi tepat dalam mewujudkan Kota Semarang nol kasus stunting.

“Kami akan sampaikan dan dorong untuk daerah lain di Jawa Tengah, yang memiliki permasalahan yang sama yaitu pola asuh, untuk membuat daycare seperti di Semarang,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Widwiono dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Widwiono menuturkan Rumah Pelita adalah inovasi Pemerintah Kota Semarang dalam mewujudkan zero stunting melalui daycare atau tempat penitipan anak yang dikhususkan untuk balita stunting di wilayah Semarang Barat.

Rumah Pelita itu berada di Balai Kelurahan Manyaran Jalan Candi Pawon Timur III, Kecamatan Semarang Barat yang telah diresmikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga pada Selasa (21/2) lalu.

Baca juga: Pemkot Semarang optimistis stunting nol persen pada akhir 2023

Fasilitas yang tersedia di Rumah Pelita guna menekan angka stunting berupa layanan dan pemberian makanan sesuai arahan ahli gizi, pemeriksaan sanitasi dan fisioterapi, kemudian konseling dan edukasi psikolog.

Rumah Pelita juga menyediakan ruang khusus untuk melayani ibu hamil dengan KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan ibu hamil dengan anemia.

Widwiono mengatakan hal tersebut bisa dijadikan cara menurunkan angka stunting di Kota Semarang yang kini mencapai 10,9 persen. Sementara itu, data dashboard Dinas Kesehatan Kota Semarang menunjukkan terdapat kasus balita stunting sejumlah 1.386 anak atau 1,46 persen dari total populasi balita di Kota Semarang.

“Data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang juga menunjukkan terdapat 15 kasus anak stunting dan tugas ibu hamil dengan KEK dan anemia di seluruh wilayah Kecamatan Semarang Barat. Sementara hingga hari ini Rumah Pelita menangani 10 kasus anak stunting dan 8 ibu hamil dengan KEK dan anemia,” kata dia.

Baca juga: Menteri PPPA resmikan Rumah Penanganan "Stunting" di Semarang

Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengatakan Rumah Pelita didirikan dengan berpegang teguh pada lima pilar percepatan penurunan stunting yaitu komitmen pimpinan, sosialisasi dan komunikasi, konvergensi dan koordinasi program, ketahanan pangan dan gizi, serta pemantauan dan evaluasi.

“Di sini ada praktik baik, kenapa ini tidak direplikasi di kabupaten/kota terdekat dulu. Kalau ini dapat memberikan inspirasi yang menjadi harapan Bapak Presiden mudah-mudahan direplikasi tidak hanya di Jawa Tengah tetapi juga seantero Nusantara,” kata Bintang.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti menyatakan Rumah Pelita ini bentuk penanganan stunting dari hulu hingga hilir. Pihaknya telah menyiapkan pengasuh, juru masak, dan pendampingan ahli gizi.

Baca juga: Pemkot Semarang siapkan "daycare" untuk penanganan stunting

“Kalau di Semarang Barat karena pola asuh, kalau di Semarang Utara karena kurang gizi. Sehingga solusinya pun harus berbeda dan perlu penanganan komprehensif,” katanya.