Hasto: PDIP sudah buktikan kesuksesan usung Jokowi jadi presiden
23 Februari 2023 14:21 WIB
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto (kanan) dan Ketua DPP PDIP bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat (kiri) memberi sambutan saat kegiatan Pendidikan Kaderisasi Perempuan di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/2/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom/aa.
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan partai besutan Megawati Sukarnoputri itu sudah membuktikan kesuksesan mengusung Joko Widodo sebagai presiden dua periode.
"Sudah dibuktikan ketika Bapak Jokowi dicalonkan pada tahun 2014 dan 2019. Terbukti PDI Perjuangan mampu menang di 18 Provinsi di tahun 2019," katanya di sekolah partai DPP PDIP Jakarta, Kamis.
Hal itu disampaikan Hasto menjawab pertanyaan wartawan apakah PDIP tidak khawatir melihat Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden sudah berkeliling melakukan safari politik di Indonesia.
"Bagi PDI Perjuangan, calon ini kan tidak berdiri sendiri, bergerak kemana-kemana," ujarnya.
Ia menegaskan, bagi PDIP yang ikut bergerak itu adalah seluruh simpatisan anggota kader yang menyatu dengan rakyat.
Baca juga: PDIP: Elektoral tertinggi momentum pergerakan menangkan Pemilu 2024
Baca juga: PDIP dorong kaum perempuan mengabdi di bidang politik
Hasto juga menyinggung jika ada pihak yang bergerak sendiri dalam urusan pencapresan. Menurutnya, jika capres bergerak tidak berdasarkan kolektif hanya akan menimbulkan banyak utang.
"Jadi pergerakannya kolektif, bukan orang per-orang, kalau orang per-orang sendiri yang bergerak nanti dia akan banyak utang," katanya menegaskan.
Di sisi lain, Hasto menyatakan terkait urusan pencapresan dari PDIP ada momentum-nya tersendiri. Terlebih akan diumumkan langsung oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputeri.
Baca juga: Partai NasDem: Perbedaan capres tak boleh jadi penghalang silaturahim
"Sekali lagi, bahwa momentum yang tepat kapan calon itu akan diumumkan itu adalah kewenangan ketua umum ibu Megawati Soekarnoputri," ucapnya.
Menurut dia, untuk urusan pemimpin, ukurannya bukan cepat tidaknya, ukurannya pada kualitas dari pemimpin tersebut.
"Sudah dibuktikan ketika Bapak Jokowi dicalonkan pada tahun 2014 dan 2019. Terbukti PDI Perjuangan mampu menang di 18 Provinsi di tahun 2019," katanya di sekolah partai DPP PDIP Jakarta, Kamis.
Hal itu disampaikan Hasto menjawab pertanyaan wartawan apakah PDIP tidak khawatir melihat Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden sudah berkeliling melakukan safari politik di Indonesia.
"Bagi PDI Perjuangan, calon ini kan tidak berdiri sendiri, bergerak kemana-kemana," ujarnya.
Ia menegaskan, bagi PDIP yang ikut bergerak itu adalah seluruh simpatisan anggota kader yang menyatu dengan rakyat.
Baca juga: PDIP: Elektoral tertinggi momentum pergerakan menangkan Pemilu 2024
Baca juga: PDIP dorong kaum perempuan mengabdi di bidang politik
Hasto juga menyinggung jika ada pihak yang bergerak sendiri dalam urusan pencapresan. Menurutnya, jika capres bergerak tidak berdasarkan kolektif hanya akan menimbulkan banyak utang.
"Jadi pergerakannya kolektif, bukan orang per-orang, kalau orang per-orang sendiri yang bergerak nanti dia akan banyak utang," katanya menegaskan.
Di sisi lain, Hasto menyatakan terkait urusan pencapresan dari PDIP ada momentum-nya tersendiri. Terlebih akan diumumkan langsung oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputeri.
Baca juga: Partai NasDem: Perbedaan capres tak boleh jadi penghalang silaturahim
"Sekali lagi, bahwa momentum yang tepat kapan calon itu akan diumumkan itu adalah kewenangan ketua umum ibu Megawati Soekarnoputri," ucapnya.
Menurut dia, untuk urusan pemimpin, ukurannya bukan cepat tidaknya, ukurannya pada kualitas dari pemimpin tersebut.
Pewarta: Fauzi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023
Tags: