KBRI promosikan seni tari Indonesia ke sekolah internasional Kenya
23 Februari 2023 10:11 WIB
Tari Bajidor Kahot dibawakan oleh siswa sekolah internasional Kenya dalam kegiatan promosi budaya bertajuk "International Day" yang diselenggarakan bersama dengan the International School of Kenya, di Nairobi, Jumat (17/2/2023). ANTARA/HO-KBRI Nairobi/am.
Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Nairobi, Kenya, mempromosikan seni tari Indonesia kepada siswa-siswi sekolah internasional di negara itu, termasuk dengan pembukaan Sanggar Tari KBRI Nairobi pada Januari lalu.
"Dalam lebih dari dua tahun terakhir kami aktif menggencarkan kegiatan promosi budaya Indonesia di Kenya. Keberadaan sanggar tari tersebut menghasilkan ketertarikan beberapa anak muda Kenya untuk mengikuti pelatihan secara gratis," kata Duta Besar RI untuk Kenya Mohamad Hery Saripudin, seperti disampaikan dalam keterangan KBRI Nairobi pada Kamis.
Menurut Hery, sanggar tari itu bertujuan untuk lebih mengenalkan dan mensosialisasikan budaya seni tari Indonesia yang beragam, dimulai dengan pelatihan Tari Bajidor Kahot dalam tahap pertamanya.
Setelah sebulan lebih para pemuda-pemudi Kenya mengikuti pelatihan di sanggar tari KBRI, KBRI Nairobi menampilkan tarian mereka pada kesempatan promosi budaya bertajuk "International Day" yang diselenggarakan bersama dengan the International School of Kenya, di Nairobi pada Jumat (17/2).
Hampir 500 siswa-siswi beserta orangtua menyaksikan pertunjukan budaya yang menampilkan Tari Bajidor Kahot yang dibawakan oleh tiga penampil yang kesemuanya adalah anak muda Kenya binaan KBRI Nairobi.
Tari Bajidor Kahot, yang juga dikenal dengan "Jaipong Bali", menggabungkan budaya Jawa Barat dan Bali dan menampilkan gerakan dinamis yang mengandalkan kelenturan otot serta diiringi gamelan tradisional Bali dan menggunakan kipas tangan yang menambah keelokan tarian dan penarinya.
Pada kegiatan promosi budaya Indonesia itu, keberadaan Sanggar Tari Dance with Seira KBRI Nairobi diumumkan kepada pengunjung.
"Di Sanggar Tari KBRI Nairobi, masyarakat umum dapat bergabung mengikuti pelatihan tari dua kali dalam seminggu," kata Pelaksana Fungsi Penerangan dan Sosial-Budaya Sabriana Jayaputri.
"Dengan mengikuti latihan tari tradisional Indonesia secara rutin, peserta tidak hanya belajar seni tari khas Indonesia, tetapi dengan sendirinya juga dapat menghayati nilai-nilai kearifan Indonesia," ujar Sabriana.
Tari Bajidor Kahot merupakan awal sosialisasi dan promosi budaya seni tari Indonesia di Kenya, dari beragam tarian daerah yang dimiliki Indonesia.
Baca juga: KBRI Nairobi promosikan pencak silat Indonesia kepada siswa Kenya
Baca juga: Luhut ungkap RI segera bentuk satgas bersama dengan Kenya
Baca juga: Indonesia-Kenya jajaki kerja sama pertanian, peternakan
"Dalam lebih dari dua tahun terakhir kami aktif menggencarkan kegiatan promosi budaya Indonesia di Kenya. Keberadaan sanggar tari tersebut menghasilkan ketertarikan beberapa anak muda Kenya untuk mengikuti pelatihan secara gratis," kata Duta Besar RI untuk Kenya Mohamad Hery Saripudin, seperti disampaikan dalam keterangan KBRI Nairobi pada Kamis.
Menurut Hery, sanggar tari itu bertujuan untuk lebih mengenalkan dan mensosialisasikan budaya seni tari Indonesia yang beragam, dimulai dengan pelatihan Tari Bajidor Kahot dalam tahap pertamanya.
Setelah sebulan lebih para pemuda-pemudi Kenya mengikuti pelatihan di sanggar tari KBRI, KBRI Nairobi menampilkan tarian mereka pada kesempatan promosi budaya bertajuk "International Day" yang diselenggarakan bersama dengan the International School of Kenya, di Nairobi pada Jumat (17/2).
Hampir 500 siswa-siswi beserta orangtua menyaksikan pertunjukan budaya yang menampilkan Tari Bajidor Kahot yang dibawakan oleh tiga penampil yang kesemuanya adalah anak muda Kenya binaan KBRI Nairobi.
Tari Bajidor Kahot, yang juga dikenal dengan "Jaipong Bali", menggabungkan budaya Jawa Barat dan Bali dan menampilkan gerakan dinamis yang mengandalkan kelenturan otot serta diiringi gamelan tradisional Bali dan menggunakan kipas tangan yang menambah keelokan tarian dan penarinya.
Pada kegiatan promosi budaya Indonesia itu, keberadaan Sanggar Tari Dance with Seira KBRI Nairobi diumumkan kepada pengunjung.
"Di Sanggar Tari KBRI Nairobi, masyarakat umum dapat bergabung mengikuti pelatihan tari dua kali dalam seminggu," kata Pelaksana Fungsi Penerangan dan Sosial-Budaya Sabriana Jayaputri.
"Dengan mengikuti latihan tari tradisional Indonesia secara rutin, peserta tidak hanya belajar seni tari khas Indonesia, tetapi dengan sendirinya juga dapat menghayati nilai-nilai kearifan Indonesia," ujar Sabriana.
Tari Bajidor Kahot merupakan awal sosialisasi dan promosi budaya seni tari Indonesia di Kenya, dari beragam tarian daerah yang dimiliki Indonesia.
Baca juga: KBRI Nairobi promosikan pencak silat Indonesia kepada siswa Kenya
Baca juga: Luhut ungkap RI segera bentuk satgas bersama dengan Kenya
Baca juga: Indonesia-Kenya jajaki kerja sama pertanian, peternakan
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023
Tags: