Jakarta (ANTARA) - Pengurus Pusat Federasi Kempo Indonesia (PP FKI) menyelenggarakan program "IKA–FKI National Kempo Training & Grading 2023" yang berlangsung pada 22-25 Februari di Wisma Kementerian Hukum dan HAM RI di Cisarua, Jawa Barat.

Program training dan grading itu dibuka oleh Ketua Umum PP FKI Yasonna Hamonangan Laoly.

"Sebagai Ketua Umum FKI, saya berharap agar setiap kesatria yang hadir di sini, bisa benar-benar belajar dan memanfaatkan semaksimal mungkin kesempatan yang ada, dan jika nanti kembali ke daerah masing-masing akan bekerja keras membangun graha dan melatih kesatria-kesatria di daerahnya demi kemajuan FKI," kata Yasonna dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Mengusung misi besar untuk membawa FKI ke kancah dunia olahraga internasional, kali ini PP FKI mendatangkan empat orang sensei dari Jepang dan dari Inggris guna berlatih bersama-sama dengan para kesatria FKI dari seluruh Indonesia.

Yasonna juga menyebutkan bahwa dengan adanya program tersebut dipastikan kesatria FKI akan lebih siap membawa nama Indonesia ke kejuaraan dunia "The 19th IKF World Kempo Championship" di Caldas de Rainha, Portugal, pada April 2023.

Para pelatih yang didatangkan dari luar negeri yaitu Tameo Mizuno (DAN VIII), Maeda Naganori (DAN VIII), Robert Villiers (DAN VI), dan Yasue Kadowaki (DAN V).

"Program IKA–FKI National Kempo Training & Grading 2023 ini diikuti oleh 50 kesatria dari 20 provinsi di seluruh Indonesia," ujar Wakil Ketua Umum II PP FKI sekaligus Ketua Panitia Peter Alfred Sulilatu.

Seluruh kesatria FKI akan berlatih selama empat har dan akan diakhiri dengan pengumuman Ujian Kenaikan Tingkat.

Adapun para kesatria FKI terbagi dalam satu kesatria ujian menuju ke DAN VII, lima kesatria ujian menuju DAN VI, enam kesatria ujian menuju DAN V, 13 kesatria ujian menuju DAN IV, tujuh kesatria ujian ke DAN III, 10 kesatria menuju DAN II, dan enam kesatria menuju DAN I.

Wakil Ketua Umum Senior FKI Timbul Thomas Lubis percaya bahwa dengan mendatangkan pelatih berkualitas dari Jepang dan dari Inggris, pembinaan kesatria-kesatria Indonesia akan semakin baik, dan tentunya setelah mereka kembali ke daerah masing-masing bisa membina kesatria muda dengan kualitas yang baik juga.

Baca juga: FKI bertekad terus tingkatkan prestasi kempo di pentas internasional