Semarang (ANTARA) - Satuan Tugas Pangan Polri bersama Badan Pangan Nasional melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu, untuk mengecek ketersediaan minyak goreng merek MinyaKita di pasaran.

Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional I Gusti Ketut Astawa di sela sidak di Semarang, Rabu, mengatakan kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas temuan adanya MinyaKita yang dijual di atas harga eceran tertinggi.

Menurut dia, dalam pengecekan yang antara lain dilakukan di Pasar Johar dan Peterongan, masih ditemukan pedagang yang menjual MinyaKita di atas harga yang ditentukan.

Baca juga: Disperindag menggelontorkan 2.880 liter Minyakita di Pasar Temanggung

Baca juga: Kemendag siap salurkan 3.000 ton Minyakita di Jateng


"Ada pedagang yang memperoleh harga Rp16.500 per liter, sehingga tidak mungkin dijual lebih murah," katanya.

Kondisi tersebut, lanjut dia, bukan merupakan kesalahan pedagang.

Menurut dia, meski harga jual MinyaKita di atas ketentuan, persediaan komoditas minyak murah tersebut dipastikan mencukupi.

"Stok aman dan mencukupi," tambahnya.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat tidak panik dan membeli MinyaKita secara berlebihan.

Pemerintah, lanjut dia, sudah menjamin ketersediaan MinyaKita sebanyak 450 ribu ton per bulan. "Akan dipasok terus. Masyarakat bisa memperoleh dengan harga wajar," katanya.

Baca juga: Ganjar perketat pengawasan distribusi Minyakita di Jateng

Baca juga: Bulog: Satu juta liter MinyaKita masuk Jateng menjelang Ramadhan