"Mereka mengungsi di rumah sodara, karena mereka gak mau dibuat tenda pengungsian," kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat di Tangerang, Rabu.
Ia mengungkapkan, berdasarkan data yang berhasil dihimpun oleh pihaknya, ada sekitar 69 unit rumah warga rusak akibat terdampak bencana tersebut, Namun, dari jumlah total rumah itu, sekitar 24 unit rumah mengalami rusak berat dan 45 rumah lainnya hanya rusak ringan.
"Kalau dari data ada 41 rumah warga di Sukadiri dan di Mauk ada 28 rumah, jadi jumlah total ada 69 rumah yang terdampak," katanya.
Ia menyebutkan, jika dari puluhan rumah dengan kondisi rusak berat, sedikitnya 24 kepala keluarga (KK) memilih mengungsi di rumah kerabatnya.
Sementara, puluhan KK lainnya, bertahan di rumah masing-masing kendati huniannya masih dinilai layak untuk ditempati.
"Jumlah pastinya kita saat ini belum update, tapi kemungkinan yang mengungsi itu warga yang rumahnya rusak berat," ujarnya.
Ia juga menjelaskan, untuk bencana angin puting beliung yang melanda daerah Kabupaten Tangerang ini terjadi di dua wilayah Kecamatan, diantaranya seperti di Sukadiri tepatnya di Kampung Gang Tali RW/RT 05/07, dan 08, lalu di RW/RT 01/03, dan RW/RT 02/05.
"Kemudian, di Kecamatan Mauk terjadi di Kampung Buaran Asem RW/RT 02/04, lalu RW/RT 03/03, RW/RT 05/03, dan RW/RT 02/03," ungkapnya.
Atas adanya peristiwa itu, dikatakan Ujat, BPBD Kabupaten Tangerang telah menerjunkan tim untuk melakukan penanganan dan memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang terdampak bencana.
Adapun bantuan logistik yang diserahkan untuk warga yang terdampak di Kecamatan Sukadiri berupa 45 Paket Sembako, 45 minyak ukuran 1 liter, dan 45 Terigu ukuran 1 Kg. Untuk warga Mauk 29 Paket Sembako, 29 minyak ukuran 1 liter, dan 29 terigu ukuran 1 Kg.
"Kami berharap bantuan yang sudah diberikan dapat membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak, baik di Kecamatan Sukadiri ataupun Mauk," kata dia.
Baca juga: BPBD: 69 rumah penduduk di Tangerang terdampak angin kencang