Pemprov DKI sasar 31 fasilitas publik pengguna listrik tenaga surya
22 Februari 2023 13:19 WIB
Arsip foto - Panel surya untuk tenaga listrik terpasang di arena acara 'Green Future Festival' di Hutan Kota Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (29/10/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyasar sebanyak 31 fasilitas publik di Ibu Kota sebagai pengguna listrik bertenaga surya untuk mendukung efisiensi energi dan ramah lingkungan pada 2023.
“Fasilitas publik itu di antaranya sekolah di lima wilayah DKI,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Andri Yansyah di Jakarta, Rabu.
Ia merinci sebanyak 10 sekolah di DKI yakni masing-masing dua sekolah di Jakarta, Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
Seluruh pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) itu diperkirakan mampu menghasilkan kapasitas listrik sekitar 20 kilowatt per jam.
Selain sekolah, 21 fasilitas publik lain yang akan menggunakan listrik tenaga surya yakni sebanyak 12 puskesmas, kantor kecamatan (3), gelanggang olahraga/GOR (3), gedung satuan kerja perangkat daerah/SKPD (3) dengan total kapasitas mencapai 55 kilowatt per jam.
Baca juga: Jakpus pasang 16 panel surya untuk kurangi emisi gas karbon
Penggunaan listrik tenaga surya pada 2023 itu merupakan bentuk ekspansi Pemprov DKI untuk mendukung energi ramah lingkungan.
Andri menambahkan pada 2010-2019, Pemprov DKI sudah membangun listrik tenaga surya di 10 lokasi di antaranya sekolah, Balai Kota Jakarta Blok G, gedung Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Gulkarmat (Gulkarmat) DKI.
Kemudian pada 2019 dibangun di 92 lokasi sekolah, selanjutnya pada 2021 dilakukan pemasangan panel surya di empat lokasi bersamaan dengan renovasi sekolah oleh Dinas Pendidikan DKI.
Sedangkan pada 2022 dilakukan pemasangan listrik tenaga surya di 30 lokasi, 13 di antaranya berlokasi di sekolah.
Hingga saat ini, Pemprov DKI Jakarta sudah memasang tenaga listrik di 136 lokasi dengan kapasitas 3,2 megawatt.
Baca juga: Atap Jakarta International Stadium mampu serap energi surya
Sementara itu, berdasarkan data Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, jumlah pelanggan listrik pada 2021 mencapai 4,9 juta atau naik dibandingkan 2020 mencapai 4,7 juta.
Sedangkan jumlah daya terjual menurut tarif dan cabang pada 2020 mencapai 32,1 juta kilowatt per jam (kwh), atau melonjak dibandingkan 2019 mencapai 4,5 juta kwh.
“Fasilitas publik itu di antaranya sekolah di lima wilayah DKI,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Andri Yansyah di Jakarta, Rabu.
Ia merinci sebanyak 10 sekolah di DKI yakni masing-masing dua sekolah di Jakarta, Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
Seluruh pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) itu diperkirakan mampu menghasilkan kapasitas listrik sekitar 20 kilowatt per jam.
Selain sekolah, 21 fasilitas publik lain yang akan menggunakan listrik tenaga surya yakni sebanyak 12 puskesmas, kantor kecamatan (3), gelanggang olahraga/GOR (3), gedung satuan kerja perangkat daerah/SKPD (3) dengan total kapasitas mencapai 55 kilowatt per jam.
Baca juga: Jakpus pasang 16 panel surya untuk kurangi emisi gas karbon
Penggunaan listrik tenaga surya pada 2023 itu merupakan bentuk ekspansi Pemprov DKI untuk mendukung energi ramah lingkungan.
Andri menambahkan pada 2010-2019, Pemprov DKI sudah membangun listrik tenaga surya di 10 lokasi di antaranya sekolah, Balai Kota Jakarta Blok G, gedung Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Gulkarmat (Gulkarmat) DKI.
Kemudian pada 2019 dibangun di 92 lokasi sekolah, selanjutnya pada 2021 dilakukan pemasangan panel surya di empat lokasi bersamaan dengan renovasi sekolah oleh Dinas Pendidikan DKI.
Sedangkan pada 2022 dilakukan pemasangan listrik tenaga surya di 30 lokasi, 13 di antaranya berlokasi di sekolah.
Hingga saat ini, Pemprov DKI Jakarta sudah memasang tenaga listrik di 136 lokasi dengan kapasitas 3,2 megawatt.
Baca juga: Atap Jakarta International Stadium mampu serap energi surya
Sementara itu, berdasarkan data Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, jumlah pelanggan listrik pada 2021 mencapai 4,9 juta atau naik dibandingkan 2020 mencapai 4,7 juta.
Sedangkan jumlah daya terjual menurut tarif dan cabang pada 2020 mencapai 32,1 juta kilowatt per jam (kwh), atau melonjak dibandingkan 2019 mencapai 4,5 juta kwh.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023
Tags: