Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyatakan optimistis bahwa pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia semakin terakselerasi melalui pelaksanaan program yang menyeluruh dan terintegrasi.

"Revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi merupakan upaya pembenahan pendidikan vokasi yang dilakukan secara menyeluruh, berkesinambungan, terintegrasi, dan terkoordinasi," kata Nadiem Anwar Makarim usai Peluncuran Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi di Jakarta, Selasa.

Nadiem menjelaskan, empat poin tersebut dijadikan landasan dalam upaya mengakselerasi peningkatan kualitas satuan pendidikan vokasi, baik jenjang SMK maupun perguruan tinggi vokasi.

Mendikbudristek menambahkan bahwa tujuan dari revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi adalah untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) vokasi yang kompeten, yang dibutuhkan di dunia pasar kerja, serta mampu berwirausaha.

"Pada saat ini yang tengah dilakukan dengan revitalisasi ini adalah mentransformasi paradigma pendidikan vokasi dari yang sebelumnya bersifat supply-oriented menjadi demand-oriented, sehingga lulusan pendidikan vokasi benar-benar mampu menjawab kebutuhan dunia kerja dan masyarakat," katanya.

Baca juga: Kemenko PMK: Perkuat revitalisasi pendidikan vokasi yang kolaboratif

Dia menjelaskan bahwa strategi yang akan dilakukan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan meningkatkan keunggulan spesifik lembaga pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi.

"Pemerintah akan meningkatkan keunggulan spesifik lembaga pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi, serta meningkatkan akses, mutu, dan relevansi penyelenggaraan pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi," katanya.

Nadiem juga menambahkan bahwa salah satu kunci penting dari kesuksesan seluruh program pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi adalah adanya partisipasi aktif dari dunia industri.

"Kunci dari kesuksesan seluruh program vokasi adalah partisipasi industri. Semakin besar peran industri, maka akan semakin baik SMK, perguruan tinggi vokasi, dan fakultas vokasi. Dengan demikian, strategi yang diperlukan adalah bagaimana agar sekolah-sekolah ini, benar-benar dioperasikan dan orientasinya adalah dari industri," demikian Nadiem Anwar Makarim.


Baca juga: Airlangga: Revitalisasi SMK payung kerja sama dunia pendidikan-usaha