Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Anthony Winza Probowo meminta Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta untuk menjaga harga dan stok pangan serta menyosialisasikannya secara masif kepada warga.
Menurut dia di Jakarta, Selasa, stok dan harga pangan yang merupakan kebutuhan dasar cenderung mengalami kenaikan menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri, sehingga penjagaan kestabilan harga dan stok dengan sering melakukan operasi pasar amat penting untuk dilakukan.
"DKPKP juga perlu menyosialisasikan harga maupun stok bahan pangan melalui media sosial," katanya.
Hal itu agar tiap penjual maupun pembeli bisa mengetahui harga pasaran sehingga penjual tidak berspekulasi untuk menaikkan harga jual karena keterbatasan informasi terhadap stok maupun harga pasaran komoditas.
Baca juga: Pemprov DKI sebar 336 titik distribusi pangan subsidi
Menurut anggota Fraksi PSI DPRD DKI ini, informasi juga merupakan faktor penting bagi penjual untuk menaikkan atau menurunkan harga.
Karena itu, informasi terkait stok dan harga pasaran harus tersampaikan dengan maksimal dan masif kepada para penjual.
"Begitu juga kepada pembeli, dengan informasi harga yang akurat, pembeli akan menentukan sikap untuk membeli sekarang atau menunda," katanya.
Penundaan tersebut akan menstabilkan kembali harga pasar karena turunnya permintaan (demand). "Jadi informasi sangatlah vital terhadap fungsi kontrol harga komoditas di pasar," tuturnya.
Sebulan menjelang bulan Ramadhan, harga sejumlah komoditas pangan mulai mengalami kenaikan. Salah satunya cabai merah keriting seperti di Pasar Meruya, Jakarta Barat.
Baca juga: Jaktim lakukan Gerakan Tanam Sejuta Cabai tekan inflasi pangan
Harga cabai merah keriting yang awalnya dibanderol Rp50.000, kini menjadi Rp60.000 per kilo gram (kg). Kemudian cabai rawit merah mengalami peningkatan harga menyentuh Rp85.000 dari harga sebelumnya dipatok Rp70.000 per kg.
Secara nasional, dalam data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), pada Selasa ini, harga cabai merah besar memang terus mengalami kenaikan harga. Saat ini rata-rata mencapai Rp45.400, naik dari sebelumnya seharga Rp44.950 per kg.
Kemudian cabai merah keriting juga saat ini harganya masih mengalami kenaikan. Harga rata-rata mencapai Rp46.750, naik dari sebelumnya seharga Rp46.450 per kg.
Tidak hanya cabai merah keriting. Harga cabai rawit merah juga mengalami kenaikan dengan harga rata-rata mencapai Rp62.100, naik dari sebelumnya seharga Rp61.250 per kg.
Baca juga: Pemkot Jaksel panen hasil pertanian perkotaan di Mampang Prapatan
Berdasar data PIHPS itu, sejumlah komoditas pangan seperti beras, daging sapi, bawang putih, minyak goreng kemasan hingga gula juga mengalami kenaikan harga.
Harga beras jenis kualitas medium I mencapai Rp13.250, naik dari sebelumnya Rp13.200 per kg. Harga daging sapi juga merangkak menjadi Rp137.950, naik dari sebelumnya Rp137.800 per kg.
Untuk komoditas sayuran seperti bawang putih saat ini juga terus mengalami kenaikan harga. Kini mencapai Rp30.900, naik dari sebelumnya Rp30.800 per kg.
Kemudian harga minyak goreng kemasan bermerek juga kembali mengalami kenaikan harga. Harga rata-rata mencapai Rp21.800, naik dari sebelumnya seharga Rp21.750 per kg.
Harga gula pasir jenis premium juga kembali mengalami kenaikan. Harga rata-rata mencapai Rp15.900, naik dari sebelumnya seharga Rp15.850 per kg.
Legislator minta KPKP sosialisasikan harga dan jaga stok pangan
21 Februari 2023 17:13 WIB
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Anthony Winza Probowo memberikan keterangan dalam rapat komisi di Gedung DPRD DKI Jakarta, beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-DPRD DKI Jakarta)
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023
Tags: