Jakarta (ANTARA) – Era digital memungkinkan setiap orang bisa kerja online dari mana saja dan kapan saja. Hal ini tak lepas dari munculnya sejumlah pekerjaan baru yang bisa dikerjakan tanpa harus bertatap muka secara langsung. Salah satunya adalah virtual assistant.


Profesi ini mirip dengan asisten pada umumnya. Namun bedanya virtual assistant sistemnya adalah kerja online,sementara asisten biasa harus bekerja secara on-site.




Ada beberapa tugas yang biasa dikerjakan oleh seorang virtual assistant, di antaranya mengatur jadwal, mengelola email dan panggilan telepon, menginput data, mengelola media sosial, hingga melayani pelanggan, seperti halnya customer service. Masih ada beragam pekerjaan yang bisa dilakukan oleh virtual assistant ini, tergantung kebutuhan dari perusahaan atau klien.




Meskipun sedang populer, belum banyak perusahaan di Indonesia yang meng-hire pekerjaan virtual assistant ini. Para klien yang menggunakan jasa virtual assistant ini justru mayoritas datang dari luar negeri.




Hal tersebut juga dirasakan oleh Virtary, sebuah agensi virtual assistant di Indonesia. Founder & CEO Virtary Rieni Santoso mengatakan 95 persen klien yang menggunakan jasa virtual assistant dari agensinya berasal dari luar negeri, seperti Amerika Serikat, Australia, Inggris, Hongkong, Korea, Singapura. Sementara sisanya berasal dari Indonesia.




“Peluang untuk mendapatkan cuan dari kerja online menjadi virtual assistant ini cukup besar. Banyak project dari perusahaan di luar negeri yang bisa kita bantu kerjakan. Makanya, ini bisa jadi peluang yang sangat bagus bagi mahasiwa, pelajar, ibu rumah tangga, orang yang sedang mencari pekerjaan, maupun korban PHK,” ujar Rieni dalam keterangannya di Jakarta, Senin (20/2/2023).




Saat ini Virtary memiliki 86 freelancer dari seluruh Indonesia dengan kantor pusat di Jakarta. Selain di Jakarta, agensi yang dibangun Rieni Santoso pada tahun 2010 ini juga memiliki kantor di Yogyakarta. Di Kota Gudeg ini, terdapat 40 orang virtual assistant di Yogyakarta yang bekerja secara on-site.




“Kita ingin semakin banyak orang yang bisa kerja online dari rumah dan mendapatkan bayaran ribuan dollar per bulan. Harapannya, dengan adanya kelas ini, kita bisa menjadi penggerak roda ekonomi di masyarakat melalui peran mereka sebagai virtual assistant,” tutup Rieni.