Transaksi Trade Expo Indonesia 3 miliar dolar
26 Oktober 2012 08:01 WIB
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menyampaikan keterangan pers mengenai transaksi Trade Expo Indonesia (TEI) ke-27 di Jakarta, Kamis (25/10). (ANTARA/Andika Wahyu)
Jakarta (ANTARA News) - Transaksi perdagangan pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2012 mencapai 3 miliar dolar AS dari penjualan barang dan jasa serta kesepakatan pembangunan gedung parlemen di negara-negara Afrika.
"Tercatat 78 persen transaksi pada TEI berasal dari produk barang produsen dalam negeri dan 22 persen dari sektor jasa. Konsumen pada TEI sudah beralih pada produk manufaktur seperti aircraft dan otomotif," kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi pada acara konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Produk yang paling diminati, menurut Bayu, adalah mobil pemadam kebakaran, kertas dan rumah bambu.
"Produk tersebut sangat laku karena kualitasnya mampu bersaing dengan produk dari luar negeri," ujarnya.
Sedangkan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, potensi pasar pada TEI 2012 harus ditindaklanjuti oleh pelaku usaha di Indonesia.
"Dari TEI, produsen yang memiliki potensi pasar ekspor tradisional Indonesia di Eropa, China, Jepang dan Amerika Serikat bisa beralih ke negara-negara lain. Beberapa pengusaha juga telah melakukan beberapa Memorandum of Understanding (MoU) atau kontrak kerja sama dengan para pembeli yang berpotensi membuka pasar baru," ujarnya.
Trade Expo Indonesia diharapkan dapat mendorong meningkatnya jumlah transaksi di sektor jasa, utamanya di sektor ketenagakerjaan. Tercatat nilai transaksi yang diperoleh dari sektor jasa ketenagakerjaan mencapai 229,7 juta dolar AS dengan jumlah tenaga kerja yang diminta mencapai 39.762 tenaga kerja.
(KR-SSB/B012)
"Tercatat 78 persen transaksi pada TEI berasal dari produk barang produsen dalam negeri dan 22 persen dari sektor jasa. Konsumen pada TEI sudah beralih pada produk manufaktur seperti aircraft dan otomotif," kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi pada acara konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Produk yang paling diminati, menurut Bayu, adalah mobil pemadam kebakaran, kertas dan rumah bambu.
"Produk tersebut sangat laku karena kualitasnya mampu bersaing dengan produk dari luar negeri," ujarnya.
Sedangkan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, potensi pasar pada TEI 2012 harus ditindaklanjuti oleh pelaku usaha di Indonesia.
"Dari TEI, produsen yang memiliki potensi pasar ekspor tradisional Indonesia di Eropa, China, Jepang dan Amerika Serikat bisa beralih ke negara-negara lain. Beberapa pengusaha juga telah melakukan beberapa Memorandum of Understanding (MoU) atau kontrak kerja sama dengan para pembeli yang berpotensi membuka pasar baru," ujarnya.
Trade Expo Indonesia diharapkan dapat mendorong meningkatnya jumlah transaksi di sektor jasa, utamanya di sektor ketenagakerjaan. Tercatat nilai transaksi yang diperoleh dari sektor jasa ketenagakerjaan mencapai 229,7 juta dolar AS dengan jumlah tenaga kerja yang diminta mencapai 39.762 tenaga kerja.
(KR-SSB/B012)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012
Tags: