Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Resor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Jaya Supriadi menyatakan pihaknya akan menurunkan tim untuk penanganan konflik gajah liar yang terjadi di Gampong/Desa Kuala Dusun Bahagia Glee U Kecamatan Indra Jaya Kabupaten Aceh Jaya.

“Kami baru mendapatkan laporan kasus gajah di Glee U dan akan segera kita tindaklanjuti terkait laporan masyarakat tersebut,” katanya di Calang, Selasa.

Ia menjelaskan sebelumnya pihaknya juga sudah pernah ke lokasi tersebut setelah mendapatkan laporan dari KPH Polhut setempat dan setelah itu baru kali ini menerima informasi kembali.

“Kita akan tindaklanjuti setiap laporan masyarakat dan ini akan kita minta bantuan tim dari CRU untuk ke lapangan untuk dilakukan pengecekan,” katanya.

Supriadi mengatakan persoalan di Lamno Aceh Jaya sudah terjadi beberapa kali konflik gajah liar dan di sana juga salah satu gajah tunggal yang terisolir sehingga berulang kali masuk ke kebun warga.

“Kami berharap masyarakat juga bisa mendampingi tim kami yang akan ke lokasi tersebut sehingga kasus konflik gajah tersebut bisa segera teratasi,” katanya.

Kawanan gajah liar merusak tanaman sawit dan kelapa warga Desa Kuala Dusun Bahgia Glee U Kecamatan Indra Jaya Kabupaten Aceh Jaya dalam beberapa hari terakhir.

Sebelumnya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh terus menelusuri sebaran kawanan kelompok gajah liar di wilayah hutan Provinsi Aceh untuk dipasang kalung GPS atau GPS collar, guna bisa memantau pergerakannya dalam upaya meminimalisir konflik satwa dengan penduduk.

“Sekarang di Aceh ada sekitar tujuh kelompok gajah liar, setiap kelompok ada satu ekor yang dipasang GPS collar untuk memantau pergerakannya,” kata Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto di Banda Aceh.

Ia menjelaskan, daerah-daerah di Aceh yang kerap terjadi konflik gajah dengan manusia seperti Kabupaten Pidie, Aceh Timur, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, hingga Aceh Selatan. Namun, kelompok kawanan gajah paling besar berada di wilayah Pidie.

Baca juga: Kawanan gajah liar rusak sawit dan kelapa warga Aceh Jaya

Baca juga: BKSDA Sumbar telusuri keberadaan gajah Sumatera di Sijunjung