Toko grosir dan 14 rumah di Maros-Sulsel terbakar
20 Februari 2023 20:29 WIB
Suasana kebakaran pada salah satu gudang toko grosir di Jalan Poros Maros-Makassar (Batangase), Kelurahan Bontoa, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. ANTARA/Suriani Mappong.
Makassar (ANTARA) - Gudang toko grosir Al Fathir yang menjual peralatan pecah belah dan bahan plastik hangus terbakar dilalap si jago merah hingga berdampak pada 14 rumah warga di sekitarnya di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
"Tidak ada korban jiwa, semua karyawan saat kejadian keluar saat kejadian termasuk pemilik toko," kata Kepala Polisi Sektor Mandai AKP Asep Widianto saat dikonfirmasi wartawan di lokasi kejadian, Senin.
Kebakaran itu terjadi di Jalan Poros Maros-Makassar (Batangase), Kelurahan Bontoa, Kecamatan Mandai, pada Minggu (19/2) sore hingga berlanjut sekitar pukul 22.00 Wita, namun api dapat dipadamkan pada Senin (20/2) pukul 11.30 Wita, karena banyak material plastik di ruko lantai dua itu.
Puluhan unit Damkar didatangkan bukan hanya dari Kabupaten Maros, namun bantuan armada dari Damkar Makassar, armada bandara, maupun armada juga datang dari perusahaan Semen Bosowa dan Tonasa.
Petugas pemadam berusaha agar api tidak meluber ke rumah warga, namun nahas kebakaran tersebut berimbas ke 14 rumah warga setempat yang berdekatan dengan lokasi utama kebakaran.
"Kalau rumah terdampak ada di dekat pasar Batangase sekitar 14 rumah dengan 11 keluarga. Ada sekitar 30-an warga mengungsi di Masjid Nurul Jihad, Pasar Batangase," kata Lurah Bontoa, Muhammad Ilhamsyah.
Dari informasi awal, warga melihat asap tebal dari ruko Al Fathir sekitar pukul 15.40 Wita setelah usai Shalat Ashar, namun api semakin membesar hingga petugas Damkar tiba di lokasi kejadian. Damkar Maros turun karena melihat api besar dan ada juga petugas dari Damkar Makassar.
"Tadi sekitar jam 11, titik api sudah tidak ada. Utamanya di sekitar pemukiman yang berbatasan dengan tembok warga. Memang api masih ada di gudang tapi itu apa boleh buat tidak bisa dijangkau karena habis semua," papar Ilhamsyah.
Bupati Maros, AS Chaidir Syam saat meninjau lokasi menginstruksikan Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) mendirikan dapur umum dan tenda darurat setelah para korban dievakuasi. Ia meminta posko darurat di Masjid Nurul Jihad keperluan warga terdampak dipenuhi kebutuhannya.
Sejauh ini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran termasuk mengumpulkan saksi-saksi. Kerugian dari musibah kebakaran itu diperkirakan puluhan miliar rupiah.
"Tidak ada korban jiwa, semua karyawan saat kejadian keluar saat kejadian termasuk pemilik toko," kata Kepala Polisi Sektor Mandai AKP Asep Widianto saat dikonfirmasi wartawan di lokasi kejadian, Senin.
Kebakaran itu terjadi di Jalan Poros Maros-Makassar (Batangase), Kelurahan Bontoa, Kecamatan Mandai, pada Minggu (19/2) sore hingga berlanjut sekitar pukul 22.00 Wita, namun api dapat dipadamkan pada Senin (20/2) pukul 11.30 Wita, karena banyak material plastik di ruko lantai dua itu.
Puluhan unit Damkar didatangkan bukan hanya dari Kabupaten Maros, namun bantuan armada dari Damkar Makassar, armada bandara, maupun armada juga datang dari perusahaan Semen Bosowa dan Tonasa.
Petugas pemadam berusaha agar api tidak meluber ke rumah warga, namun nahas kebakaran tersebut berimbas ke 14 rumah warga setempat yang berdekatan dengan lokasi utama kebakaran.
"Kalau rumah terdampak ada di dekat pasar Batangase sekitar 14 rumah dengan 11 keluarga. Ada sekitar 30-an warga mengungsi di Masjid Nurul Jihad, Pasar Batangase," kata Lurah Bontoa, Muhammad Ilhamsyah.
Dari informasi awal, warga melihat asap tebal dari ruko Al Fathir sekitar pukul 15.40 Wita setelah usai Shalat Ashar, namun api semakin membesar hingga petugas Damkar tiba di lokasi kejadian. Damkar Maros turun karena melihat api besar dan ada juga petugas dari Damkar Makassar.
"Tadi sekitar jam 11, titik api sudah tidak ada. Utamanya di sekitar pemukiman yang berbatasan dengan tembok warga. Memang api masih ada di gudang tapi itu apa boleh buat tidak bisa dijangkau karena habis semua," papar Ilhamsyah.
Bupati Maros, AS Chaidir Syam saat meninjau lokasi menginstruksikan Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) mendirikan dapur umum dan tenda darurat setelah para korban dievakuasi. Ia meminta posko darurat di Masjid Nurul Jihad keperluan warga terdampak dipenuhi kebutuhannya.
Sejauh ini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran termasuk mengumpulkan saksi-saksi. Kerugian dari musibah kebakaran itu diperkirakan puluhan miliar rupiah.
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023
Tags: