Kemenperin bangun Pusat Pengembangan Karir Digital bagi siswa vokasi
20 Februari 2023 20:10 WIB
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan. ANTARA/ HO-Kementerian Perindustrian.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) mendirikan Pusat Pengembangan Karir Digital atau Career Development Center (CDC) untuk mendukung para siswa dan mahasiswa vokasi industri dalam mendapatkan informasi terkait lowongan kerja dan bursa kerja.
"Pengembangan CDC dilatarbelakangi oleh peminatan bakat siswa dan mahasiswa unit pendidikan Kemenperin yang belum termonitor secara maksimal. Beberapa unit pendidikan sudah memiliki unit serupa CDC, namun belum terintegrasi dengan pusat,” kata Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan lewat keterangannya di Jakarta, Senin.
Arus menyampaikan CDC yang dikembangkan Kemenperin tidak hanya fokus untuk memfasilitasi para lulusan sekolah vokasi, tetapi sekaligus dapat digunakan oleh para siswa dan mahasiswa vokasi sebagai sarana penjaringan bakat, minat dan bidang pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan telah didapat.
Untuk menggunakan platform yang mempertemukan antara siswa dan mahasiswa vokasi dengan perusahaan industri tersebut, para pengguna bisa mengakses laman situs cdcbpsdmi.kemenperin.go.id.
“Kehadiran CDC sejalan dengan visi Pendidikan vokasi Kemenperin, yakni menjadi penyelenggara pendidikan kejuruan industri yang excellent dan bertaraf internasional,” lanjut Arus.
Perusahaan yang ingin mendapatkan informasi terkait profil siswa vokasi industri, termasuk kompetensi pendidikannya, bisa memanfaatkan fitur atau fasilitas bernama Tracer Study.
"Untuk perusahaan industri, informasi yang terintegrasi dalam CDC bisa membantu dalam rekrutmen SDM. Perusahaan industri juga bisa memberikan saran dan masukan terkait SDM industri, misalnya mengenai kompetensi apa yang sedang dibutuhkan industri saat ini agar bisa dimasukkan dalam kurikulum siswa," papar Arus.
Arus menjelaskan pengguna yang hendak memanfaatkan seluruh fitur di platform tersebut, baik siswa dan mahasiswa vokasi maupun perusahaan industri, perlu mendaftarkan diri dengan menghubungi admin agar dilakukan proses verifikasi.
Terdapat dua jenis akun pengguna, yaitu "pencari karir" bagi siswa, mahasiswa, dan alumni. Kemudian, "pencari kandidat" yang digunakan oleh perusahaan industri.
Dashboard platform CDC BPSDMI memiliki beberapa fitur, yakni tips karir, lowongan kerja, praktik kerja industri (prakin), tes minat dan bakat, pelatihan TopEdu, informasi beasiswa, hingga klinik vokasi industri untuk konsultasi karir.
“Ke depannya, kami mengharapkan semakin banyak kolaborasi dalam upaya meningkatkan kualitas Career Development Center BPSDMI untuk mewujudkan pendidikan vokasi yang link and match dengan industri,” sebut Arus.
SDM industri pengolahan termasuk tiga besar dalam distribusi penduduk bekerja. Pada triwulan III tahun 2022, SDM industri pengolahan menyumbang 14,17 persen tenaga kerja dari total dari 135,3 juta penduduk yang bekerja, setelah industri pertanian (28,61 persen) dan industri perdagangan (19,36 persen).
“Kami berharap, melalui inovasi CDC ini semakin banyak lulusan sekolah vokasi yang diterima di industri. Di sisi lain, perusahaan industri pun tidak kesulitan mendapatkan SDM kompeten yang sesuai dengan kebutuhannya,” pungkas Arus.
Baca juga: Kemenperin hadirkan sekolah vokasi industri otomotif di Jawa
Baca juga: Sinkronisasi kurikulum, SMK vokasi Kemenperin gandeng industri
Baca juga: Cetak SDM berdaya saing, Kemenperin tetapkan "Corporate University"
"Pengembangan CDC dilatarbelakangi oleh peminatan bakat siswa dan mahasiswa unit pendidikan Kemenperin yang belum termonitor secara maksimal. Beberapa unit pendidikan sudah memiliki unit serupa CDC, namun belum terintegrasi dengan pusat,” kata Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan lewat keterangannya di Jakarta, Senin.
Arus menyampaikan CDC yang dikembangkan Kemenperin tidak hanya fokus untuk memfasilitasi para lulusan sekolah vokasi, tetapi sekaligus dapat digunakan oleh para siswa dan mahasiswa vokasi sebagai sarana penjaringan bakat, minat dan bidang pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan telah didapat.
Untuk menggunakan platform yang mempertemukan antara siswa dan mahasiswa vokasi dengan perusahaan industri tersebut, para pengguna bisa mengakses laman situs cdcbpsdmi.kemenperin.go.id.
“Kehadiran CDC sejalan dengan visi Pendidikan vokasi Kemenperin, yakni menjadi penyelenggara pendidikan kejuruan industri yang excellent dan bertaraf internasional,” lanjut Arus.
Perusahaan yang ingin mendapatkan informasi terkait profil siswa vokasi industri, termasuk kompetensi pendidikannya, bisa memanfaatkan fitur atau fasilitas bernama Tracer Study.
"Untuk perusahaan industri, informasi yang terintegrasi dalam CDC bisa membantu dalam rekrutmen SDM. Perusahaan industri juga bisa memberikan saran dan masukan terkait SDM industri, misalnya mengenai kompetensi apa yang sedang dibutuhkan industri saat ini agar bisa dimasukkan dalam kurikulum siswa," papar Arus.
Arus menjelaskan pengguna yang hendak memanfaatkan seluruh fitur di platform tersebut, baik siswa dan mahasiswa vokasi maupun perusahaan industri, perlu mendaftarkan diri dengan menghubungi admin agar dilakukan proses verifikasi.
Terdapat dua jenis akun pengguna, yaitu "pencari karir" bagi siswa, mahasiswa, dan alumni. Kemudian, "pencari kandidat" yang digunakan oleh perusahaan industri.
Dashboard platform CDC BPSDMI memiliki beberapa fitur, yakni tips karir, lowongan kerja, praktik kerja industri (prakin), tes minat dan bakat, pelatihan TopEdu, informasi beasiswa, hingga klinik vokasi industri untuk konsultasi karir.
“Ke depannya, kami mengharapkan semakin banyak kolaborasi dalam upaya meningkatkan kualitas Career Development Center BPSDMI untuk mewujudkan pendidikan vokasi yang link and match dengan industri,” sebut Arus.
SDM industri pengolahan termasuk tiga besar dalam distribusi penduduk bekerja. Pada triwulan III tahun 2022, SDM industri pengolahan menyumbang 14,17 persen tenaga kerja dari total dari 135,3 juta penduduk yang bekerja, setelah industri pertanian (28,61 persen) dan industri perdagangan (19,36 persen).
“Kami berharap, melalui inovasi CDC ini semakin banyak lulusan sekolah vokasi yang diterima di industri. Di sisi lain, perusahaan industri pun tidak kesulitan mendapatkan SDM kompeten yang sesuai dengan kebutuhannya,” pungkas Arus.
Baca juga: Kemenperin hadirkan sekolah vokasi industri otomotif di Jawa
Baca juga: Sinkronisasi kurikulum, SMK vokasi Kemenperin gandeng industri
Baca juga: Cetak SDM berdaya saing, Kemenperin tetapkan "Corporate University"
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: