Jakarta (ANTARA) -
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia memiliki peluang dan potensi sangat besar dalam proses peralihan energi terbarukan lantaran Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya energi alternatif.
Sementara cadangan energi panas bumi Indonesia merupakan yang paling banyak di dunia karena terletak pada ring of fire.
"Kita bahkan memiliki 800 sungai yang dapat menyediakan tenaga hidro", kata Sri Mulyani dalam diskusi Munich Security Conference 2023 bertajuk "Geopolitics of Carbon Border Adjustments" seperti dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Untuk itu, Menkeu menggarisbawahi komitmen Pemerintah Indonesia untuk membenahi berbagai kebijakan agar dapat melakukan proses transisi energi ke arah yang lebih terbarukan, sekaligus merestrukturisasi industri sehingga Indonesia dapat mengantisipasi tren peralihan energi ke depannya.
Transisi kendaraan listrik juga menjadi peluang besar bagi Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia.
Oleh karena itu, kata Menkeu, Pemerintah Indonesia terus memperbaiki iklim investasi bisnis sehingga investor akan datang untuk membangun smelter dan bahkan membuat kendaraan listrik serta baterai.
"Jadi, Indonesia memainkan peranan penting di tengah perubahan yang sangat signifikan ini", ujar Bendahara Negara ini.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani turut mengungkapkan posisi Indonesia terkait penerapan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM), yaitu instrumen yang dikenakan terhadap produk impor ke negara Uni Eropa apabila proses produksinya dianggap menimbulkan emisi karbondioksida.