Singapura (ANTARA) - China memiliki paling banyak provinsi dalam daftar daerah paling rentan terhadap perubahan iklim di dunia, yaitu 16 dari total 20 daerah, menurut data yang dipublikasikan Senin.

Akibatnya, China juga menjadi pusat industri di dunia yang paling berisiko terhadap kenaikan air laut dan cuaca ekstrem.

Spesialis risiko iklim XDI menilai lebih dari 2.600 wilayah di seluruh dunia, dengan menggunakan model iklim bersama dengan data cuaca dan lingkungan, untuk menilai kerusakan ekonomi yang dapat ditimbulkan oleh kenaikan suhu pada 2050

Studi tersebut didasarkan pada peningkatan suhu 3 derajat Celsius pada akhir abad ini, di bawah skenario yang disusun oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim.

Data tersebut menunjukkan bahwa beberapa aktivitas ekonomi global menghadapi bahaya bencana seperti kenaikan permukaan laut, banjir sungai, dan kebakaran hutan, yang juga dapat menekan harga properti dan menghalangi investasi, kata XDI.

"Kami sudah merasakan dampak signifikan dari peristiwa cuaca di seluruh dunia, dan itu akan terus meningkat," kata Kepala Eksekutif XDI, Rohan Hamden kepada wartawan.

"Akhirnya, kami hanya ingin memastikan bahwa setiap keputusan investasi dibuat dengan cara yang bisa bertahan terhadap perubahan iklim," ujarnya.

Baca juga: China tetapkan langkah-langkah capai masyarakat tahan iklim 2035

Provinsi pesisir China yang maju, Jiangsu, penyumbang sepersepuluh dari produk domestik bruto (PDB) China, menempati peringkat wilayah paling rentan di dunia, diikuti oleh provinsi tetangga Shandong dan basis produksi baja utama Hebei. Provinsi tengah Henan yang rawan banjir berada di urutan keempat.

Menurut Hamden, pergeseran manufaktur global ke Asia telah mendorong peningkatan substansial dalam investasi infrastruktur di wilayah yang sudah rentan di seluruh China, membuatnya lebih rentan terhadap dampak perubahan iklim.

"Investasi pembangunan infrastruktur cenderung terkonsentrasi di daerah yang secara tradisional berisiko tinggi - delta sungai, zona pesisir, dan daerah yang relatif datar," kata Hamden.

Wilayah di luar China berperingkat tertinggi adalah Florida , di tempat ke-10, California (19) dan New York (46). Sembilan wilayah dari India juga masuk dalam 50 besar.

Sumber: Reuters

Baca juga: PM China bertemu Sekjen PBB bahas multilateralisme dan perubahan iklim

Baca juga: Delegasi China: Beradaptasi dengan perubahan iklim tugas realistis