Sepak Bola Nasional
Erick Thohir tegaskan langkah keras PSSI habisi pelaku pengaturan skor
19 Februari 2023 19:13 WIB
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri) didampingi Menpora sekaligus Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali (tengah) berjabat tangan dengan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (kanan) usai konferensi pers terkait upaya penegakan hukum pada pengaturan skor di sepak bola tanah air, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (19/2/2023). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nym/pri.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan langkah keras pihaknya untuk menghabisi pelaku pengaturan skor yang telah lama merongrong sepak bola Indonesia.
"Sudah waktunya kita, PSSI, memberikan kartu merah kepada mafia bola. Ini sebuah hal yang sudah berlarut-larut, yang sudah menjadi benalu, dan membuat kita semua malu," tutur Erick di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.
Erick menambahi bahwa masalah ini bukan saja terjadi di level kompetisi dalam negeri, bahkan pernah menimpa tim nasional Indonesia. Untuk itu, PSSI tidak dapat bekerja sendiri, dan harus berkoordinasi dengan badan sepak bola dunia, FIFA, kepolisian, serta Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Oleh karena itu untuk PSSI bersama FIFA, ini terus menjaga momentum bagaimana kita bersepakat, nanti disampaikan oleh FIFA, untuk mengambil keputusan world wide sanction. Artinya ketika kita menghukum individu yang bermain di Indonesia, ini berlaku di seluruh wilayah FIFA," tambah Erick yang juga Menteri BUMN tersebut.
Ia menekankan bahwa untuk di dalam negeri, maka semua pihak yang terbukti bersalah terlibat masalah mafia bola dan pengaturan skor akan dijatuhi skors seumur hidup.
Baca juga: Erick: PSSI akan bentuk komite ad hoc suporter dan infrastruktur
Langkah PSSI dan Erick Thohir tersebut mendapat respon positif dari Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Kapolri menyatakan institusi yang dipimpinnya siap mendukung upaya PSSI membersihkan diri sekaligus membantu penyelenggaraan semua kompetisi binaan PSSI.
"Saya kira kami Polri siap mendukung penuh, dan kami telah mempersiapkan satgas anti mafia bola untuk mengawal kebijakan ini sehingga ke depan dalam upaya pembentukan sepak bola yang fair dalam rangka kita bisa mendapatkan atlet-atlet yang betul-betul bisa dipersiapkan untuk menghadapi kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional dan internasional bisa terwujud," papar Listyo.
Dukungan serupa juga akan didapatkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, yang juga merupakan Wakil Ketua Umum PSSI.
"Selama pemerintah dan PSSI bergandengan tangan, insya Allah akan lanjut. Tapi begitu pemerintah dan PSSI, satu ke kanan, satu ke kiri, itu tidak akan langgeng. Saya pastikan," katanya.
Baca juga: Erick Thohir pastikan PSSI kembali bentuk Badan Tim Nasional
Baca juga: Erick Thohir: PSSI prioritaskan wasit sejahtera sebelum bicarakan VAR
Baca juga: Mahfud MD yakin Erick Thohir akan berantas pasar gelap sepak bola
"Sudah waktunya kita, PSSI, memberikan kartu merah kepada mafia bola. Ini sebuah hal yang sudah berlarut-larut, yang sudah menjadi benalu, dan membuat kita semua malu," tutur Erick di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.
Erick menambahi bahwa masalah ini bukan saja terjadi di level kompetisi dalam negeri, bahkan pernah menimpa tim nasional Indonesia. Untuk itu, PSSI tidak dapat bekerja sendiri, dan harus berkoordinasi dengan badan sepak bola dunia, FIFA, kepolisian, serta Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Oleh karena itu untuk PSSI bersama FIFA, ini terus menjaga momentum bagaimana kita bersepakat, nanti disampaikan oleh FIFA, untuk mengambil keputusan world wide sanction. Artinya ketika kita menghukum individu yang bermain di Indonesia, ini berlaku di seluruh wilayah FIFA," tambah Erick yang juga Menteri BUMN tersebut.
Ia menekankan bahwa untuk di dalam negeri, maka semua pihak yang terbukti bersalah terlibat masalah mafia bola dan pengaturan skor akan dijatuhi skors seumur hidup.
Baca juga: Erick: PSSI akan bentuk komite ad hoc suporter dan infrastruktur
Langkah PSSI dan Erick Thohir tersebut mendapat respon positif dari Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Kapolri menyatakan institusi yang dipimpinnya siap mendukung upaya PSSI membersihkan diri sekaligus membantu penyelenggaraan semua kompetisi binaan PSSI.
"Saya kira kami Polri siap mendukung penuh, dan kami telah mempersiapkan satgas anti mafia bola untuk mengawal kebijakan ini sehingga ke depan dalam upaya pembentukan sepak bola yang fair dalam rangka kita bisa mendapatkan atlet-atlet yang betul-betul bisa dipersiapkan untuk menghadapi kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional dan internasional bisa terwujud," papar Listyo.
Dukungan serupa juga akan didapatkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, yang juga merupakan Wakil Ketua Umum PSSI.
"Selama pemerintah dan PSSI bergandengan tangan, insya Allah akan lanjut. Tapi begitu pemerintah dan PSSI, satu ke kanan, satu ke kiri, itu tidak akan langgeng. Saya pastikan," katanya.
Baca juga: Erick Thohir pastikan PSSI kembali bentuk Badan Tim Nasional
Baca juga: Erick Thohir: PSSI prioritaskan wasit sejahtera sebelum bicarakan VAR
Baca juga: Mahfud MD yakin Erick Thohir akan berantas pasar gelap sepak bola
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: