Pemkot Ambon terus lalukan operasi pasar guna jaga inflasi
19 Februari 2023 16:58 WIB
Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena menghadiri persidangan ke-51 Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Negeri Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Minggu. ANTARA/John Soplanit.
Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon sampai sekarang ini terus melakukan kegiatan operasi pasar (OP) secara berkelanjutan guna menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok di pasar sebagai langka menekan laju inflasi di daerah itu.
"Tingginya laju Inflasi di Kota Ambon yang dirasakan sekarang ini juga dirasakan oleh beberapa negara di dunia, karena itu kita akan terus berupaya guna menekan laju inflasi," kata Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena di Ambon, Minggu.
Ia menyampaikan hal itu saat menghadiri persidangan ke-51 Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Negeri Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.
Menurut dia hal mengacu kepada data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, inflasi Kota Ambon pada Januari 2023 sebesar 5,81 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 116,56 yang terjadi akibat kenaikan harga pada 10 kelompok terutama pada kelompok transportasi sebesar 18,56 persen.
Dia menjelaskan, selain melakukan operasi pasar secara berkelanjutan, Pemkot Ambon juga telah mengambil langkah dengan memberikan subsidi kepada kelompok penerima manfaat yang terdampak langsung kenaikan bahan bakar minyak (BBM), yakni kepada 1.000 orang nelayan dan 400 tukang ojek yang ada di Kota Ambon sejak tiga bulan terakhir.
"Maksudnya supaya mereka bertahan di tengah-tengah situasi kenaikan BBM di akhir 2022 itu," ujarnya.
Pihaknya juga terus berupaya untuk membangun ketahanan pangan masyarakat lewat pemanfaatan pangan lokal, karena itu kami selaku Pemerintah Kota Ambon juga berterima kasih kepada Gereja Protestan Maluku yang sudah membantu mencanangkan gerakan keluarga menanam, dan gerakan keluarga melaut.
Selain itu warga Gereja Protestan Maluku sudah melakukan upaya untuk konsumsi lokal, upaya untuk meningkatkan ketahanan ekonomi umat melalui menciptakan variasi-variasi olahan pangan lokal pada beberapa jemaat.
Karena itu Pemkot Ambon juga memberi ruang yang cukup bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM), karena mereka ini termasuk pelaku usaha yang tetap eksis di tengah-tengah tantangan apapun itu.
"Pandemi COVID-19 UMKM tetap aman dan mempertahankan usaha mereka, karena itu kita berharap di tengah tantangan krisis ekonomi global ini UMKM terus dipertahankan, dan dinas terkait memberikan fasilitasi dan dukungan untuk terus mengembangkan UMKM di Kota Ambon," ujarnya.
"Tingginya laju Inflasi di Kota Ambon yang dirasakan sekarang ini juga dirasakan oleh beberapa negara di dunia, karena itu kita akan terus berupaya guna menekan laju inflasi," kata Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena di Ambon, Minggu.
Ia menyampaikan hal itu saat menghadiri persidangan ke-51 Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Negeri Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.
Menurut dia hal mengacu kepada data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, inflasi Kota Ambon pada Januari 2023 sebesar 5,81 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 116,56 yang terjadi akibat kenaikan harga pada 10 kelompok terutama pada kelompok transportasi sebesar 18,56 persen.
Dia menjelaskan, selain melakukan operasi pasar secara berkelanjutan, Pemkot Ambon juga telah mengambil langkah dengan memberikan subsidi kepada kelompok penerima manfaat yang terdampak langsung kenaikan bahan bakar minyak (BBM), yakni kepada 1.000 orang nelayan dan 400 tukang ojek yang ada di Kota Ambon sejak tiga bulan terakhir.
"Maksudnya supaya mereka bertahan di tengah-tengah situasi kenaikan BBM di akhir 2022 itu," ujarnya.
Pihaknya juga terus berupaya untuk membangun ketahanan pangan masyarakat lewat pemanfaatan pangan lokal, karena itu kami selaku Pemerintah Kota Ambon juga berterima kasih kepada Gereja Protestan Maluku yang sudah membantu mencanangkan gerakan keluarga menanam, dan gerakan keluarga melaut.
Selain itu warga Gereja Protestan Maluku sudah melakukan upaya untuk konsumsi lokal, upaya untuk meningkatkan ketahanan ekonomi umat melalui menciptakan variasi-variasi olahan pangan lokal pada beberapa jemaat.
Karena itu Pemkot Ambon juga memberi ruang yang cukup bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM), karena mereka ini termasuk pelaku usaha yang tetap eksis di tengah-tengah tantangan apapun itu.
"Pandemi COVID-19 UMKM tetap aman dan mempertahankan usaha mereka, karena itu kita berharap di tengah tantangan krisis ekonomi global ini UMKM terus dipertahankan, dan dinas terkait memberikan fasilitasi dan dukungan untuk terus mengembangkan UMKM di Kota Ambon," ujarnya.
Pewarta: John Soplanit
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023
Tags: